MOMS GINI NIH CARA MENGATASI TALASEMIA PADA IBU HAMIL

Halo Momsday! Apakah kalian tau bahwa Talasemia sering menjangkit ibu yang sedang hamil? Tentunya hal ini membuat kita harus waspada. Talasemia merupakan suatu kondisi darah yang membuat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat serta hanya sedikit jumlah hemoglobin pada tubuh. Penyakit ini bisa menyebabkan anemia lho! Nah pada kali ini Atika akan memberikan tips menangani ibu hamil terkena talasemia ya!

Sebelumnya perlu kita ketahui, talasemia memiliki 2 macam yaitu talasemia alfa dan juga talasemia beta.  Talasemia alfa merupakan suatu kondisi di mana protein hemoglobin alfa terdiri dari 4 gen yang berasal dari kedua orang tua, setiap masing-masingnya mewariskan 2 gen. Sementara talasemia beta merupakan kondisi protein hemoglobin beta terdiri atas 2 gen yang berasal dari orang tua, masing-masing mewariskan 1 gen.

Hal penting yang harus diketahui Momsday, ketika ibu terkena talasemia, terdapat kemungkinan bayi yang ada di kandungan Momsday juga akan mewarisi gen ini. Hal tersebut mengakibatkan Si Kecil juga terkena talasemia. Oleh karena itu, sebelum dan ketika terjadi kehamilan kamu harus mengetahui bahwa kamu mengidap talasemia atau tidak. Untuk itu, diperlukan beberapa hal agar kehamilan tetap bisa berjalan dengan baik.

Banyak orang dengan penyakit talasemia menjalani hidup sehat. Namun sebaliknya, penyakit ini juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan memerlukan perawatan yang serius. Untuk itu, pada artikel kali ini Atika akan memberikan penjelasan serta cara mengatasi penyakit talasemia ya Moms! Yuk, simak!

Pemeriksaan Ibu sebelum dan ketika sedang hamil

Melalui tes darah kehamilan secara rutin akan memberitahu Momsday apakah kalian mempunyai thalassemia atau tidak. Pada umumnya, Momsday yang mengidap talasemia alpa atau beta tidak menyadarinya, karena biasanya mereka hanya pembawa dan tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, kita harus selalu konsultasi dengan dokter terkait kondisi kita sebelum dan ketika sedang hamil.

Selain itu, pastikan untuk mendapat pemeriksaan kondisi Si Kecil yang ada dikandungan ya Moms! Biasanya dokter akan memberikan penanganan berupa skrining, dengan cara ini membantu mengidentifikasi bayi yang berisiko mewarisi talasemia atau tidak. Program skrining telah membuat penurunan kelahiran yang terkena dampak dari talasemia lho!

Penanganan ibu yang terkena talasemia

Menurut dr. Pustika Amalia, SpA(K), dari Divisi Hemato-Onkologi Anak RS Cipto Mangunkusumo. Pada umumnya Momsday yang terkena talasemia memerlukan transfusi darah dengan waktu sekitar 2-4 minggu sekali, atau ketika hemoglobin sudah mulai rendah, yaitu 9-10g/dL. Pemberian transfusi darah bertujuan untuk mencapai kadar hemoglobin 12-13g/dL. Namun perlu diketahui, kadang biasanya terdapat masalah dalam proses transfusi.

Pasien talasemia sering mengalami efek samping hal ini membuat masuknya darah ke tubuh secara berulang-ulang. Salah satunya akibatnya adalah terjadi suatu penumpukan zat besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan kulit Momsday menghitam, gagal jantung, maupun gagal ginjal.

Untuk mengatasi penumpukan zat besi ini, penderita thalasemia masih harus menjalani terapi kelasi besi dengan minum obat seumur hidup. “Reaksi transfusi darah juga dapat berupa gatal, menggigil, demam, dan syok. Ditambah lagi bisa terinfeksi penyakit seperti hepatitis B, C, bahkan HIV,” kata dr. Lia.

Talasemia Dapat Dicegah

Meski tidak dapat diobati dengan instan, talasemia bisa dicegah ya Moms! Seperti ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati, kali ini Atika akan memberikan penjelasan untuk mencegah masuknya penyakit talasemia ke Ibu hamil ya. Menurut informasi dari dr. Lia, caranya adalah dengan mencegah pasangan yang memiliki talasemia menikah.

“Di negara tetangga dan negara maju lainnya, pemerintah mewajibkan  semua penduduknya, terutama anak remaja dan pasangan yang akan menikah untuk melakukan skrining talasemia. Hal ini dibiayai oleh negara,” ujar dr. Lia. Apabila ternyata pasangan tersebut pembawa sifat, maka sebelum menikah mereka diberikan panduan kesehatan sebelum melakukan perkawinan.

Jika Momsday memilih tetap menikah, ketika kehamilan berusia 12-16 minggu Momsday bisa periksa untuk deteksi talasemia pada janin, ini dilakukan untuk mengetahui kondisi janin, apakah sakit, sehat, atau hanya pembawa sifat saja. “Jika ternyata janinnya adalah talasemia alpa, ada beberapa negara yang mengeluarkan kebijakan, boleh melakukan aborsi, dengan catatan usia kehamilan masih di bawah 17 minggu,” ujar dr. Lia

Nah itu dia artikel mengenai cara menangani Ibu hamil yang terkena talasemia ya Moms! Untuk lebih detailnya kalian bisa melakukan konsutlasi langsung dengan dokter ya. Kira-kira kalian mau Atika bahas apalagi nih? Komen dibawah ya!

Jangan lupa baca ini ya Moms! MANFAAT OUTBOUND UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SI KECIL