INGIN TAHU MENGENAI DAMPAK PARENTING HELICOPTER? YUK, SIMAK!

dampak helicopter parenting membuat anak susah berkembang dengan baik.

Hello Momspapsday! Sebagai orang tua, tentunya kita ingin yang terbaik untuk Si Kecil bukan? Biasanya kita akan selalu ikut serta pada setiap keputusan yang akan Si Kecil lakukan. Namun, hal ini tidak terlalu baik untuk sang buah hati lho! Istilah pola asuh ini biasanya disebut sebagai parenting helicopter. Dampak dari parenting helicopter ini tidak terlalu baik untuk Si Kecil, karena bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Menurut buku parents & teenagers karya Dr. Haim Ginott pada tahun 1969, parenting helicopter adalah pola asuh orang tua yang anak gambarkan seperti helicopter yang melayang-layang di atas mereka. Maksud dari parenting ini adalah pola asuh yang menggambarkan orang tua selalu ikut campur terhadap segala aspek kehidupan sang buah hati, hal ini terjadi karena menurut orang tua itu adalah yang terbaik untuk Si Kecil.

Untuk itu, perlu bagi Momspapsday mengerti dan memahami jalan pikiran sang buah hati agar dia bisa selalu berkembang dengan baik. Pada Artikel kali ini, Atika akan membagikan informasi mengenai dampak yang muncul dari pola asuh parenting helicopter ya Momspapsday! Yuk, simak sampai habis!

Dampak parenting helicopter

Menurut Healthline, helicopter parenting terjadi karena beberapa orang tua tidak terlalu percaya pada keputusan yang akan sang buah hati lakukan, hal ini menyebabkan banyak dampak-dampak negatif yang muncul, misalnya seperti:

1. Tidak mudah bergaul

Dampak parenting helicopter yang pertama adalah membuat sang buah tidak bisa bergaul dengan teman-temannya. Alasannya karena, Momspapsday yang menggunakan pola asuh parenting helicopter selalu mengatur pertemanan pada sang buah hati.

2. Tidak bisa terbuka

Berdasarkan pernyataan dari Gottman Institute, Momspapsday yang terlalu protektif dapat membuat efek yang berkepanjangan terhadap kepribadian sang buah hati. Si Kecil akan cenderung tidak bisa terbuka kepada orang lain, bahkan sang buah hati juga akan sulit ketika menentukan suatu keputusan. Hal ini mengakibatkan kreatifitas sang buah hati akan terhambat.

3. Menjadi pesimis

Setiap anak yang terlahir dengan pola asuh helicopter parenting cenderung lebih merasa pesimis, karena mereka akan selalu berpikiran bahwa setiap hal yang akan Si Kecil lakukan tidak akan berjalan dengan baik. Pada akhirnya sang buah hati akan selalu memiliki kepribadian yang selalu pesimis dan juga selalu memiliki rasa ketakutan berlebihan ketika Si Kecil berhadapan dengan suatu tantangan.

Menurut Lauren Feiden, seorang psikolog asal Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa helicopter parenting adalah suatu masalah yang bisa membuat sang buah hati menjadi ketergantungan dan tidak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Untuk itu, Atika menyarankan Momspapsday agar selalu memberikan ruang berpikir kepada Si Kecil ya! Penting bagi kalian untuk menghargai pendapat yang dia akan keluarkan.

4. Menjadi pembohong

Sikap terlalu otoriter cenderung sering kali terjadi pada pola asuh parenting helicopter. Akibatnya, Dampak dari parenting helicopter ini membuat Si Kecil takut jika terkena teguran dari Momspapsday, hal ini akan membuat sang buah hati selalu mudah berbohong pada kalian. Hal ini ternilai kurang sehat terhadap pola pikir sang buah hati ya!

Sikap terlalu otoriter cenderung sering kali terjadi pada pola asuh parenting helicopter. Akibatnya, Dampak dari parenting helicopter ini membuat Si Kecil takut jika terkena teguran dari Momspapsday, hal ini akan membuat sang buah hati selalu mudah berbohong pada kalian. Hal ini ternilai kurang sehat terhadap pola pikir sang buah hati ya!

Nah itulah beberapa dampak parenting helicopter pada Si Kecil ya Momspapsday! Mengatur sang buah hati dengan tujuan agar dia mempunyai hidup yang baik adalah hal yang positif, namun Momspapsday juga tidak boleh terlalu mencampuri setiap urusan pribadinya ya! Kira-kira kalian mau Atika bahas apalagi nih? Komentar dibawah ya!

Jangan lupa baca ini ya Moms! INGIN SI KECIL MEMAHAMI BAHASA INGGRIS? YUK, LAKUKAN INI!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *