Fungsi vitamin D untuk anak

MOMS UDAH TAU FUNGSI VITAMIN D UNTUK ANAK? YUK, SIMAK!

Hello Momsday! Apakah kalian tahu fungsi vitamin D untuk anak penting lho! Banyak yang bisa anak dapat, mulai dari kebutuhan nutrisi dan gizi. Vitamin D bisa Moms berikan melalui pemberian jenis makanan yang mengandung vitamin D, serta berjemur saat pagi menuju siang hari. Walaupun begitu, paparan sinar matahari tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan vitamin D pada Si Kecil ya Moms!

Pada Artikel kali ini, Atika akan menjelaskan manfaat, serta juga merekomendasikan makanan yang mengandung vitamin D untuk anak ya! Yuk, Simak sampai habis!

Manfaat vitamin D untuk anak

Vitamin D sendiri berguna untuk penyerapan kalsium dan fosfor, hal ini berguna untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Si Kecil. Melalui vitamin D, Momsday membuat anak terhindar dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan tulang, seperti skoliosis, rakitis, dan tulang rapuh. Selain itu, vitamin ini bisa menjadi nutrisi yang anak butuhkan, kekurangan vitamin D bisa memicu Si Kecil mengalami gangguan hormonal.

Selain itu, Momsday juga perlu mengawasi gejala yang muncul karena kekurangan vitamin D seperti rasa kelelahan dan nyeri otot. Jika kalian melihat tanda-tanda ini, kalian bisa segera pergi ke rumah sakit atau melakukan konsultasi melalui aplikasi parentoday ya! Kalian bisa mendownload aplikasi ini melalui Appstore dan juga Playstore ya.

Rekomendasi makanan yang mengandung vitamin D untuk anak

Berikut adalah macam-macam makanan yang mengandung vitamin D untuk Si Kecil ya Moms!

1. Kuning Telur

Pertama, Momsday bisa memberikan kuning telur untuk memberi asupan vitamin D kepada Si Kecil. Kuning telur adalah salah satu jenis makanan yang mempunyai sumber vitamin D yang baik untuk asupan nutrisi Si Kecil. Dalam satu butir telur ukuran normal (50 gram) terdapat 87 IU Vitamin D yang senilai dengan 17% kebutuhan Si Kecil. Jika Si Kecil tidak suka kuning telur, Moms bisa mengkreasikan kuning telur tersebut dengan berbagai macam bumbu yang dia sukai.

2. Ikan Salmon

Ikan adalah salah satu jenis makanan yang bisa Moms berikan untuk Si Kecil ya, ikan cukup banyak mengandung vitamin D untuk sang buah hati. Salah satunya adalah ikan Salmon, selain kaya akan vitamin D ikan salmon juga mempunyai sumber protein yang sangat baik. Ikan salmon berguna untuk menjaga sistem kekebalan, paru-paru, endrokin, serta sistem kardiovaskular agar tetap sehat.

3. Sereal

Selain memiliki cita rasa yang enak dan menarik untuk Si Kecil, makanan sereal juga berguna untuk memberikan vitamin D pada Si Kecil. Atika menyarankan Momsday agar memilih jenis sereal dengan kadar kalori yang rendah, serta multi grain. Meski begitu, tidak semua sereal dapat Moms anggap sehat ya. Pasalnya masih banyak jenis sereal yang hanya mengedepankan rasa manisnya melalui gula.

4. Yoghurt

Yoghurt adalah salah satu jenis makanan ringan yang terbuat dari hasil olahan susu melalui fermentasi menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus dan juga Streptococcus Thermophillus. Kandungan yang ada pada Yoghurt juga memiliki banyak vitamin D ya Moms! Namun, perlu kalian ketahui bahwa krim dan juga keju yang terdapat pada yoghurt tidak mengandung vitamin D.

Nah itu dia fungsi vitamin D untuk anak beserta beberapa rekomendasi makanan yang juga memiliki Vitamin D ya Moms! Jangan lupa untuk memberikan Si Kecil asupan vitamin D yang cukup ya Moms. Kira-kira kalian mau Atika berikan informasi tentang apalagi nih? Jangan lupa untuk berikan komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! MENGONSUMSI OLAHAN ALPUKAT BISA BERMANFAAT BUAT BUMIL LOH!

Tips menghindari penculikan anak

PENCULIKAN ANAK MENINGKAT? INI TIPS MENGHINDARI PENCULIKAN ANAK!

Hello Momspapsday! Belakangan ini, kita sering mendengar kabar mengenai penculikan anak yang sering terjadi pada berbagai daerah. c seperti ini tentunya membuat orang tua sangat khawatir, namun hal ini tetap bisa kalian cegah dengan melakukan berbagai hal penting seperti tips untuk menghindari kasus penculikan anak ya!

Untuk meminimalisir terjadinya penculikan kepada sang buah hati Momspapsday, pada Artikel ini Atika akan membagikan informasi mengenai tips yang dapat kalian lakukan untuk menjaga sang buah hati agar tetap aman. Berikut adalah penjelasannya ya Momspapsday! Yuk, simak artikel ini sampai habis ya Momspapsday!

Aturan yang harus Orang Tua terapkan kepada Si Kecil

Sebelum Momspapsday melakukan cara-cara yang akan Atika berikan, kalian harus menetapkan hal penting antara kalian, lingkungan sekitar, dan tentunya juga Si Kecil. Misalnya seperti selalu mengambil foto Si Kecil pada setiap 6 bulan sekali, jangan menyebarkan informasi detail Si Kecil kepada orang asing, dan jangan menggunakan baju dengan sablon nama anak ya! agar informasi mengenai dia tetap terjaga.

Tips mengatasi penculikan anak

Aturan-aturan tersebut bisa Momspapsday lakukan untuk berjaga-jaga terhadap berbagai kemungkinan. Berikut adalah cara yang bisa kalian lakukan untuk menghindari penculikan pada anak ya Momspapsday! Yuk, simak!

1. Mengajari Si Kecil waspada dengan orang asing

Hal pertama yang harus kalian ajarkan kepada sang buah hati, ajarkan anak untuk selalu berhati-hati jika sedang bertemu orang baru. Kalian bisa memberikan pengertian kepada sang buah hati, agar tidak terlalu merasa takut dan cemas. Namun, dia harus memiliki rasa kewaspadaan yang tinggi. Jangan lupa untuk memberikan tips mengenai cara menghindari serta melarikan diri dari situasi yang berbahaya.

2. Mengajari Si Kecil agar tidak menerima pemberian orang asing

Hal kedua yang bisa Momspapsday ajarkan kepada sang buah hati adalah mengajari ia bahwa tidak boleh sembarangan menerima pemberian orang lain, seperti mainan atau makanan. Tips yang satu ini sangat penting untuk kalian ajarkan kepada Si Kecil, khususnya bagi mereka yang suka bergaul dengan orang-orang baru. Pastikan untuk memberikan pemahaman kepada mereka, agar tidak mudah percaya dengan orang asing.

3. Latih Si Kecil untuk melarikan diri jika merasa terancam

Momspapsday bisa mengajari Si Kecil untuk melarikan diri serta berteriak mencari pertolongan jika ada seseorang yang tidak ia kenal mengikutinya atau memaksa Si Kecil masuk ke suatu mobil. Pastikan untuk memberi arahan kepada anak, agar selalu memiliki sikap yang tegas dan harus berani untuk melawan jika memang ia perlukan.

4. Ajarkan Si Kecil untuk menghubungi nomor darurat

Terakhir, penting bagi Momspapsday untuk menjelaskan tentang nomor yang perlu anak hubungi untuk meminta pertolongan jika dalam keadaan darurat. Tidak hanya itu, kalian juga harus mengajari informasi mengenai alamat ia tinggal dan nomor-nomor keluarga yang bisa Si Kecil hubungi. Ajarkan juga Si Kecil untuk meminta bantuan ke Security atau satpam jika Si Kecil merasa tersesat atau membutuhkan pertolongan.

Nah itu dia beberapa tips untuk menghindari penculikan pada anak ya Momspapsday! Semoga keluarga kalian selalu diberikan kesalamatan ya. Kira-kira kalian mau Atika bahas apalagi nih? Jangan lupa berikan komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! TIPS UNTUK MERAWAT SI KECIL YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

Rekomendasi Makanan Ringan untuk Anak

ANAK SUKA NGEMIL? INI REKOMENDASI MAKANAN RINGAN UNTUK ANAK!

Hello Momsday! Memberikan anak cemilan tentunya menjadi suatu hal yang sangat kalian pertimbangkan bukan? Namun, tidak semua makanan ringan itu memberikan dampak negatif bagi Si Kecil ya Moms. Banyak sekali jenis-jenis cemilan yang dapat Momsday berikan untuk sang buah hati. Pada artikel kali ini, Atika akan memberikan rekomendasi makanan ringan untuk anak ya Moms!

Apakah anak boleh mengkonsumsi cemilan?

Sebelum memberikan rekomendasi makanan ringan untuk sang buah hati, Atika ingin menjelaskan memberikan cemilan atau makanan ringan kepada Si Kecil juga memiliki banyak manfaat yang baik ya Moms! mulai dari pengalaman baru dari rasa yang sang buah hati konsumsi, serta memberikan kandungan gizi melalui jenis makanan-makanan yang tidak monoton untuk Si Kecil.

Kriteria makanan ringan yang sehat untuk anak

Berdasarkan informasi dari Kementrian Kesehatan Indonesia, Momsday dapat memberikan cemilan yang tidak terlalu asin dan berlemak. Karena hal ini bisa memicu penyakit baru yang akan muncul pada sang buah hati, mulai dari tekanan darah tinggi, kadar gula yang berlebih, dan lainnya. Atika menyarankan Momsday untuk memberikan makanan ringan yang higenis, bergizi, mengandung karbohidrat, mudah Si Kecil kerna, serta tidak mengandung pengawet.

Rekomendasi makanan ringan untuk anak

Selain dapat memberikan anak kesenangan tersendiri, Momsdap juga dapat mencukupi nutrisi serta zat-zat yang tubuh Si Kecil perlukan ya! Nah Atika akan memberikan Momsday rekomendasi cemilan yang cocok untuk Si Kecil ya! Yuk, simak sampai habis!

1. Buah-buahan

Buah-buahan dapat menjadi opsi yang sangat penting untuk cemilan sang buah hati ya Moms! kalian bisa memberikan buah-buahan dengan warna yang beragam untuk menarik perhatian anak. Seperti misalnya buah jeruk, manga, naga, stroberi, melon, dan lainnya. Selain itu, Momsday juga dapat mengkreasikan buah-buahan dengan memberikan kemasan yang menarik, seperti membentuk motif kartun yang Si Kecil sukai.

2. Yoghurt

Yoghurt adalah salah satu jenis cemilan yang memiliki manfaat penting untuk tubuh sang buah hati ya Moms! pasalnya, yoghurt adalah salah satu jenis hasil olahan yang berasal dari susu, kandungan yang ada pada yoghurt juga sangat beragam lho Moms! mulai dari kalsium, kalium, magnesium, protein, vitamin B12, dan juga terdapat vitamin B2.

3. Oatmeal

Oatmeal bisa menjadi pilihan alternatif untuk sarapan sang buah hati ya Moms! Cemilan ini adalah salah satu makanan ringan dengan kandungan serat yang berguna untuk melancarkan sistem pencernaan pada sang buah hati ya Moms! Atika menyarankan Momsday agar memilih oat yang rendah gula, kemudian kalian bisa tambahkan sedikit kayu manis dan beberapa apel potong untuk menambah rasa manis pada oatmeal.

4. Telur

Selain memberikan berbagai cemilan yang menarik, Momsday juga dapat memberikan Si Kecil telur untuk pilihan cemilannya. Telur memiliki kandungan protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Momsday dapat mengkreasikan telur ini menjadi jenis pilihan cemilan menarik untuk anak, seperti misalnya telur rebus.

5. Sandwich

Sandwich adalah salah satu makanan ringan yang tidak hanya bisa orang dewasa konsumsi lho! Momsday juga dapat memberikan sangwich dengan versi terbaik untuk Si Kecil. Seperti misalnya Momsday bisa memberikan sandwich dengan salad atau keju meleleh untuk memberikan kandungan magnesium, vitamin A, dan juga vitamin D kepada sang buah hati.

Nah itu dia penjelasan mengenai kriteria makanan ringan yang baik beserta rekomendasi yang dapat Momsday berikan untuk sang buah hati ya! Kira-kira kalian mau Atika jelasin apalagi nih? Jangan lupa berikan komentar ya!

JANGAN LUPA BACA INI YA MOMS! RESEP MPASI CHICKEN BOLOGNESE

APAKAH KANDUNGAN LEUKOSIT YANG TINGGI PADA BAYI BAHAYA? YUK, SIMAK!

Hello Momsday! apakah kalian tau tentang leukosit? Sel ini berfungsi sebagai penjaga daya tahan tubuh untuk melawan berbagai infeksi atau penyakit lainnya. Namun leukosit yang berlebihan juga tidak baik ya Moms! Leukosit yang tinggi pada bayi biasanya terjadi karena infeksi atau juga sebagai tanda adanya penyakit seperti kelainan darah atau kanker.

Leukosit atau yang biasa kita kenal sebagai sel darah putih, adalah sel yang terproduksi dari sumsum tulang dan langsung menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sel darah putih adalah suatu bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berguna untuk menghasilkan antibodi yang bisa melawan virus, bakteri, jamur, serta parasit yang menyebabkan penyakit pada tubuh.

Pada artikel kali ini, Atika akan menjelaskan penyebab leukosit yang tinggi pada bayi, serta cara mengatasinya ya Momsday! Yuk, simak sampai habis!

Penyebab Leukosit tinggi pada Bayi

Pada umumnya bayi yang baru saja lahir, mempunyai jumlah leukosit kisaran 9.000 sampai 30.000 per microliter (mcL) darah. Rentang jumlah leukosit normal akan berubah mengikuti pertambahan usia hingga menjadi 5.000 sampai 10.000 mcL ketika dewasa. Leukosit memiliki 5 jenis seperti neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.

Leukosit dapat tergolong normal jika terdiri dari 55-70% neutrofil, 20-40% limfosit, 2-8% monosit, 1-4% eosinofil, serta 0,5-1% basofil. Akan tetapi, kadang jumlah leukosit dapat meningkat ketika tubuh berusaha melawan infeksi, efek samping obat tertentu, serta gangguan pada sistem kekebalan tubuh ya Moms! Berikut adalah berbagai penyebab yang timbul dari Leukosit tinggi pada bayi ya Moms!

Neutrofil

Neutrofil adalah salah satu jenis sel yang memiliki jumlah terbanyak pada tubuh. Sel ini bisa bergerak dengan bebas melalui dinding pembuluh darah serta masuk ke jaringan tubuh untuk melawan semua virus, bakteri, dan juga parasite yang menyebabkan infeksi. Jumlah neutrofil dapat meningkat jika bayi mengalami infeksi bakteri, cedera luka, atau radang ya Moms!

Limfosit

Limfosit memiliki dua macam, yaitu limfosit sel B yang bertugas untuk menghasilkan antibody dan limfosit T yang berperan dalam mengenali dan menangkap organisme atau benda asing pada tubuh, dan juga berguna untuk menghancurkan sel yang telah terinfeksi. Jenis leukosit ini bisa mengalami peningkatan jika bayi terkena virus seperti campak, cacar, herpes, dan lainnya.

Monosit

Jika membandingkan dengan jenis-jenis leukosit yang lain, monosit adalah jenis leukosit yang memiliki ukuran yang paling besar. Jenis seldarah putih yang satu ini berguna untuk menangkap dan melawan bakteri, parasite, dan jamur yang masuk kedalam tubuh. Leukosit monosit dapat meningkat jika terjadi infeksi parasite seperti cacingan dan malaria.

Eusinofil

Eosinofil adalah salah satu jenis sel darah putih atau leukosit yang berguna untuk menghancurkan virus, bakteri, dan juga parasite. Sel leukosit ini juga dapat memicu munculnya respons peradangan, seperti alergi, eksim, dan juga asma. Jumlah eosinofil dapat terjadi sebuah peningkatan jika terjadi efek samping obat-obatan, sindrom hipereosinofilia, dan juga terjadinya infeksi cacingan.

Basofil

Basofil adalah salah satu jenis leukosit yang memiliki peran untuk menghentikan pembekuan darah serta menghasilkan reaksi alergi. Jumlah leukosit basofil dapat terjadi peningkatan jika Si Kecil mengalami hipotrioidisme, penyakit mieloproliferatif, yaitu penyakit dalam sumsum tulang, leukemia, terdapat gangguan produksi sel darah merah, dan peradangan kronis ya Moms!

Cara mengatasi leukosit yang tinggi

Ketika terjadi peningkatan sel darah putih secara berlebihan pada Si Kecil, Momsday bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi leukosit yang terus terjadi peningkatan ya!

Mengkonsumsi Obat

Salah satu cara yang bisa Momsday berikan untuk Si Kecil agar bisa mengatasi kenaikan jumlah sel darah putih adalah dengan memberikan obat-obatan yang sesuai untuk kebutuhan sang buah hati. Hal ini bertujuan untuk mengurangi peradangan atau infeksi akibat leukositosis. Mengkonsumsi obat khusus juga dapat berguna untuk mengontrol kadar asam pada tubuh.

Infus

Bagi bayi yang mengidap leukositosis juga bisa Momsday tangani melalui pemberian cairan infus intravena. Cairan ini juga bisa membantu Si Kecil untuk menambah kadar cairan serta elektrolit yang tubuhnya butuhkan untuk mengatasi berbagai masalah-masalah kesehatan.

Leukapheresis

Prosedur ini bisa Momsday lakukan untuk mengurangi jumlah sel leukosit yang berlebih pada tubuh sang buah hati ya Moms! Metode ini menggunakan cara melalui pengambilan darah, sebelum darah Momsday masukan kembali ke tubuh Si Kecil, dokter akan terlebih dahulu memisahkan serta membuang kandungan sel darah putih.

Nah itu dia informasi mengenai penyebab tingginya leukosit pada Bayi beserta cara menanganinya ya Moms! Kira-kira kalian mau Atika bahas apalagi nih? Jangan lupa untuk berikan komentar ya!

Jangan lupa baca artikel ini juga ya Momspapsday!<3 KALAU SI KECIL AMANDEL, COBA OBATI DENGAN CARA INI YUK MOMS!

ANAK DENGAN SPEECH DELAY DAN AUTIS ITU MIRIP, NAMUN BEDA YA MOMS!

Hello Momsday! Sebagai orang tua tentunya kita selalu ingin yang memberikan pola asuh yang terbaik untuk Si Kecil. Tak sedikit orang yang mengira speech delay dan autis itu sama, padahal kedua hal tersebut berbeda. Speech delay adalahketerlambatan bicara yang terjadi pada anak. Hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti masalah pada lidah, masalah pendengaran, trauma psikologis, dan lainnya.

Berbeda dengan speech delay, autis atau yang biasa kita kenal sebagai autism adalah suatu gangguan neurologis atau saraf. Biasanya autisme dapat Momspapsday lihat pada saat kalian mempunyai bayi yang berusia 1 tahun namun masih belum bisa bicara. Memang hal ini sangat mirip dengan anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan bicara, namun kita harus mengetahui untuk membedakannya ya!

Pada Artikel kali ini, Atika akan menjelaskan informasi mengenai perbedaan speech delay dan autis ya, serta cara penanganannya ya! Yuk, simak artikel ini sampai habis!

Perbedaan Speech Delay dan Autis

Tentunya masing-masing anak mempunyai waktu berkembang yang sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya, salah satunya adalah speech delay atau keterlambatan bicara pada anak-anak. Speech delay adalah suatu masalah yang seringkali anak-anak alami, khususnya mereka yang masih belum sekolah. Hal ini seringkali banyak orang kira bahwa anak tersebut mengalami autis, padahal itu berbeda.

Hal ini terjadi karena kedua fenomena ini memang mirip, karena kedua kasus ini memiliki masalah yang sama yaitu tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Agar Momspapsday bisa membedakan ini, berikut adalah perbedaan antara speech delay dan autis ya!

1. Masalah Komunikasi

Walau sama-sama mendapatkan masalah dalam berkomunikasi, namun faktor ini menjadi hal pertama yang bisa Momspapsday lihat untuk membedakan apakah itu speech delay atau autisme.Anak yang mengalami speech delay tidak bisa mengucapkan kata-kata sederhana seperti “Mama” atau “Papa” pada rentang usia 12 sampai 15 bulan.

Anak dengan speech delay cenderung tidak dapat berbicara dengan aktif, bahkan mereka juga mengalami kesusahan untuk menyampaikan suatu cerita. Hal ini berbeda dengan anak yang mengalami autisme.  Anak yang mengalami autisme bisa mengucapkan kata sederhana seperti “Mama” atau “Papa” ya. Akan tetapi mereka tidak bisa menggunakan kalimat sederhana itu untuk berkomunikasi.

2. Rasa keinginan pada suatu hal

Faktor yang kedua, Momspapsday dapat membedakan kedua hal ini melalui rasa keinginan Si Kecil ketika ingin melakukan atau meminta sesuatu. Anak yang mengalami speech delay lebih cenderung tertarik dengan hal-hal yang orang lain lakukan. Berbeda dengan anak yang mengalami autisme, mereka cenderung lebih suka hal yang tidak kebanyakan orang lain suka.

Mereka cenderung lebih menyukai hal-hal yang lebih detail ya Momspapsday! Seperti misalnya, mereka akan meminta roda daripada motornya. Hal ini terjadi karena mereka mempunyai pemikiran yang selalu ingin tahu terhadap hal-hal yang menarik bagi mereka sendiri.

3. Respon yang mereka berikan

Saat Momspapsday memanggil mereka, Si Kecil yang mengalami keterlambatan bicara akan merespon dengan menengok kea rah kalian, mendatangi kalian, dan juga bisa merespon kalian dengan suatu senyuman. Hal ini berbeda dengan anak yang mengalami autisme, mereka cenderung acuh dan juga tidak akan merespon ketika Momspapsday panggil mereka.

4. Respon Si Kecil dengan orang lain

Pada umumnya, anak-anak speech delay cenderung lebih suka jika ada orang yang mereka sukai menemani mereka. Hal ini juga dapat Momspapsday lihat dari respon anak speech delay yang akan merasa sedih jika mereka sedang sendiri, tanpa teman-temannya. Anak-anak autisme cenderung lebih suka menyendiri dan sering kali mengalami kesulitan untuk melakukan interaksi dengan orang lain

Cara Mengatasi Speech Delay dan Autis pada anak

Pada umumnya, kedua hal ini dapat Momspapsday berikan penanganan yang tepat untuk anak-anak kalian ya. Anak dengan speech delay dapat Momspapsday berikan pengobatan sesuai dengan penyebab terjadinya faktor keterlambatan bicara, konseling dengan dokter spesialis serta psikolog anak, dan terus latih mereka untuk selalu berinteraksi dengan kalian ya!

Penanganan untuk anak-anak yang mengalamai autisme, kalian bisa melakukan konsultasi dengan dokter juga untuk mendapat obat-obat yang bisa meredakan gejala autisme pada anak-anak kalian. Selain itu, kalian juga bisa mengajak anak untuk melakukan berbagai macam terapi seperti terapi kognitif, edukasi, bermain, okupasi, dan terapi lainnya yang dapat membantu perkembangan serta pertumbuhan anak.

Nah itu dia perbedaan speech day dan autis pada anak, beserta cara mengatasinya ya Momspapsday! Artikel ini Atika buat untuk membantu kalian agar bisa memahami kedua hal tersebut sehingga kalian bisa menentukan pola asuh serta memberikan segala hal yang terbaik untuk sang buah hati ya! Kira-kira kalian mau Atika kasih artikel tentang apalagi nih? Jangan lupa berikan komentar ya!

Jangan lupa baca Artikel ini ya Moms! KALAU SI KECIL AMANDEL, COBA OBATI DENGAN CARA INI YUK MOMS!

KALAU SI KECIL AMANDEL, COBA OBATI DENGAN CARA INI YUK MOMS!

Biasanya anak berusia di bawah 6 tahun bisa dengan mudah terkena radang amandel nih Moms. Terkadang gejala dari amandel adalah si kecil mengalami demam, sakit tenggorokan dan pusing. Umumnya radang amandel ini penyebabnya adalah infeksi virus dan akan membaik dengan sendirinya, tapi melalui penanganan yang tepat! Bahas bareng Atika yuk!

Banyak minum air putih

Penyakit radang amandel itu bisa menyerang siapa saja Moms, mulai dari si kecil sampai kita orang dewasa. Nah, biar tenggorokan dan amandel si kecil tetap lembab, asupan cairan dalam tubuhnya harus Moms penuhi ya. Karna, amandel yang terasa kering akan semakin perih. Jadi Momsday harus pastikan kalau si kecil banyak meminum air putih ya!

Istirahat yang cukup

Saat amandel si kecil sedang meradang, Moms lebih baik membiarkan si kecil istirahat di rumah terlebih dahulu ya. Dengan beristirahat, maka Moms bisa mempercepar proses penyembuhan si kecil. Karena ketika tubuh mengalami infeksi, itu artinya si kecil membutuhkan lebih banyak energi untuk melawan bakteri. Jadi dengan beristirahat, dapat membantu sistem pengobatan Moms.

Kumur air garam

Ini cara paling simple dan alami nih Moms, yaitu berkumur dengan larutan air garam. Moms bisa mencampurkan satu sendok teh garam dengan air hangat, lalu bisa meminta si kecil berkumur untuk meredakan peradangan karna amandel yang membengkak, cara ini bisa Moms lakukan sebanyak 3 kali sehari!

Makan makanan yang lembut

Saat anak mengalami radang amandel, pasti bikin si kecil sulit menelan, dan akhirnya kesulitan menerima asupan makanan. Nah, Moms bisa memberikan si kecil makanan lembut atau berkuah, yang bisa dengan mudah ditelan seperti bubur, nasi tim atau mashed potato Moms.

Minum obat pereda nyeri

Radang amandel yang melanda si kecil pasti bikin si kecil jadi ga nyaman dan rewel Moms, jika rasa sakit di tenggorokan si kecil udah gak bisa ditahan lagi, Moms bisa memberikan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dan juga antibiotik, sedangkan untuk si kecil di bawah 5 tahun, Moms lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya!

Nah itu dia Moms cara yang bisa Moms terapkan untuk menyembuhkan radang amandel pada si kecil, semoga bermanfaat ya Moms! Yang paling pentin, asupan cairan dan juga istirahat si kecil harus cukup ya!<3

Jangan lupa baca artikel ini ya Moms! APA AJA SIH YANG JADI BAHAN OVERTHINKING MOMS SELAMA MENYUSUI?

COBA LAKUKAN INI YUK KALAU SI KECIL SUPER MOODY-AN!

Wah? Anak bisa moody-an Atika? Eits, gak Cuma orang dewasa nih yang bisa merasakan mood swing si kecil pun bisa. Nah kalo udah mulai ada di situasi ini, moms harus tau nih cara ampuh untuk menghadapi si kecil yang lagi moody-an karna untuk menghadapi anak moody ada triknya nih moms. Yuk langsung kita bahas!

Luangkan waktu

Padatnya jam kerja kadang suka bikin waktu main kita sama si kecil jadi minim ya moms? Yuk coba mulai luangkan banyak waktu untuk bermain sama si kecil. Quality time yang dibutuhkan bersama si kecil juga gak lama kok moms, jadi pastikan atur waktu untuk bermain dengan si kecil ya moms biar si kecil ga moody-an di cuekin orangtuanya hehe

Beri waktu untuk menunjukkan emosi

Sesekali ga masalah kok moms membiarkan si kecil menunjukkan emosinya, karna membiarka si kecil menunjukkan emosi bisa menjadi salah satu cara untuk menghadapi anak yang moody. Tapi kalo udah mulai lempar barang, harus waspada ya momsL

Ajak anak beraktivitas bareng

Main bersama orangtua bisa menjadi obat waktu si kecil lagi moody loh moms. Kalo bisa hindarin permainan elektronik seperti video game ya! Coba ajak si kecil melakukan hobby nya seperti menggambar, membaca buku atau memasak. Dengan melakukan hobby nya si kecil juga bisa melatih daya fokus dan keterampilannya loh!

Kasih tau cara komunikasi yang baik ya

Nah kalo anak udah tenang dari ke-moody-annya, moms bisa menasihati anak dan beritahukan cara berkomunikasi yang baik kepada orangtua. Kasih tau pelan-pelan kalo memberitahukan rasa tidak suka secara jelas akan lebih baik dibanding marah dan mengamuk.

Nah gimana nih? Kira-kira membantu ga tips dari Atika untuk Menghadapi anak moody? semoga membantu ya Moms, biar si kecil ga moody-an lagi

Moms, Artikel mengenati helicopter parenting ini juga wajib banget Moms baca loh!

COBA LAKUKAN INI YUK, BIAR KOSAKATA SI KECIL JADI BERTAMBAH!

Momsday pasti udah tau kan kalo si kecil itu sudah bisa Moms ajak berbicara sejak masih berada di dalam kandungan? Meskipun ia belum bisa berbicara, bayi bisa merespon ucapan Momspapsday melalui gerak tubuh, ekspresi, hingga bergumam. Nah karnanya, proses pembelajaran bayi agar bisa dengan cepat berbicara dan menambah kosakata bayi, bisa Moms mulai sejak bayi baru lahir.

Momspapsday harus banget nih untuk mulai mengajak anak berkomunikasi sejak dini. Karna kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendukung perkembangan bahasa bayi dan mempercepat kemampuan berbicara anak Moms. Jadi penting banget nih Moms mengetahui cara untuk mengajak bayi berbicara dengan benar. Mau tau tipsnya gak Moms? Simak bareng yuk!

Gunakan kata sehari-hari dalam percakapan

Saat bayi mendengarkan kata-kata di rumah, kata-kata yang didengarnya akan langsung memberikan dampak pada kosakatanya. Moms bisa membantu menambah kosakata bayi dengan percakapan dan interaksi sehari-hari. Dengan melakukan hal ini, si kecil bisa mengembangkan keterampilan bahasa yang nantinya akan si kecil perlukan di sekolah.

Jangan menggunakan tempo yang terlalu cepat

Moms, saat mengajak si kecil berbicara, itu sangat berbeda dengan saat Moms mengajak orang dewasa lain berbicara. Pastikan Momwsday memperlambat tempo percakapan untuk mempermudah anak mengenali kosakata dan memahami kalimat yang Momsday ucapkan ya! Momsday juga bisa memberikan jeda pada tiap kalimat yang Momsday ucapkan.

Berbicara dengan ekspresif

Momsday bisa coba membacakan buku cerita pada si kecil dengan tambahan mimic muka dan intonasi yang ekspresif Moms. Hal ini moms lakukan untuk menarik perhatian si kecil agar ia tertarik untuk mendengarkan dan mencerna kosakata yang Moms sebutkan. Moms juga bisa menggunakan gesture tangan, tubuh dan variasi pada intonasi Momsday. Tidak hanya melalui dongeng, cara berbicara yang ekspresif ini juga bisa Momsday lakukan sehari-hari di depan bayi!

Pertahankan kesabaran!

Nah ini yang paling penting Moms, mengajarkan dan membantu si kecil untuk mengetahui kosakata baru harus Moms sertakan dengan kesabaran ekstra nih. Momsday harus sabar untuk mengulang kata dan menjelaskan makna dari kata yang Momsday sebutkan berkali-kali, sampai si kecil paham mengenai kosakata tersebut. Tapi nanti pasti kita akan super happy nih Moms, waktu melihat hasilnya. Jadi, sabar ya!

Nah itudia Momsday beberapa tips yang bisa Momsday lakukan untuk membantu si kecil memperbanyak kosakata! Perkembangan dan pertumbuhan si kecil, amat sangat membutuhkan bimbingan dari Momspapsday nih! Yuk luangkan waktu untuk membantu perkembangan si kecil sejak dini! Semoga bermanfaat Momsday!<3

Jangan lupa baca artikel ini juga ya Moms! MEMBERI JAMU PADA BAYI ITU BERBAHAYA LHO! YUK, SIMAK!

MEMBERI JAMU PADA BAYI ITU BERBAHAYA LHO! YUK, SIMAK!

Hello Momspapsday! Mungkin kalian tahu bahwa jamu merupakan salah satu pilihan obat alternatif yang banyak orang pilih. Namun, kalian juga harus tahu bahwa tidak semua orang dapat mengkonsumsi jamu ya! Salah satunya adalah bayi yang berusia pada 0-6 bulan. Memberi jamu pada bayi itu berbahaya, karena pasalnya bayi pada usia 0-6 bulan tidak boleh sembarangan mengkonsumsi sesuatu.

Berdasarkan berita dari CNN, terdapat seorang Momsday yang kehilangan anaknya yang masih berusia 54 hari akibat mengkonsumsi jamu. Mengerikan bukan? Pada umumnya, banyak sekali ahli yang menjelaskan bahwa bayi yang berusia 0-6 bulan hanya boleh mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI). Memberikan berbagai makanan atau minuman kepada bayi sebelum waktunya berpotensi mengganggu perkembangan serta pertumbuhannya ya.

Jika Momsday tidak bisa memberikan ASI karena asalan tertentu pastikan kalian menggantinya dengan air susu formula yang cocok dengan bayi kalian. Momsday juga dapat berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini. Selain dari itu, Atika tidak menyarankan kalian memberikan sesuatu seperti jamu kepada Si Kecil ya Moms! Pada artikel kali ini, Atika akan membagikan informasi mengapa jamur tidak boleh kalian berikan kepada Si Kecil ya!

Bahaya memberi jamu kepada bayi

Banyak para ahli dan juga dokter yang merekomendasi agar Si Kecil tidak boleh mengkonsumsi apapun selain ASI dan susu formula. Setidaknya selama 6 bulan bayi harus Momsday berikan ASI atau susu formula. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sepakat dengan hal ini, karena ASI adalah nutrisi pilihan pertama yang dapat Momsday berikan kepada bayi yang berusia 0-6 bulan.

Hal ini karena Si Kecil mempunyai metabolism yang sangat berbeda dengan orang dewasa, yang dimana mereka sedang memiliki organ yang dapat tumbuh dengan sangat cepat sehingga memperlukan perhatian khusus dari para orang tua. Hal ini juga berlaku untuk jamu ya Moms! Mungkin banyak dari kalian yang menganggap bahwa jamu adalah sumber vitamin yang dapat semua orang konsumsi, namun hal ini tidak berlaku untuk Si Kecil ya.

Untuk kandungan jamu sendiri, biasanya jamu terbuat dari tuymbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan logam dan juga bakteri. Maka dari itu memberikan bayi untuk mengkonsumsi jamu tidak boleh ya Moms! Selain tidak higenis, hal ini juga dapat menimbulkan efek sangat fatal yang berujung pada kematian.

Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa banyak anak yang mengalami penyakit infeksi dan kejang-kejang setelah mengkonsumsi teh tradisional dan juga ramuan herbal. Jamu dan juga pengobatan herba lainnyal seperti ini dapat merusak hati karena hal ini dapat mengganggu suplemen makanan. Berikut adalah hal-hal yang bisa terjadi jika bayi mengkonsumsi jamu:

  • Bayi akan merespon secara berbeda

Berbeda dengan orang dewasa pada umumnya, organ-organ pada bayi tidak dapat menerima segala jenis bentuk sembarang makanan dan minuman ya Moms! Bayi mungkin akan merespon secara berbeda dari orang pada umumnya, alasannya karena berat badannya yang mnasih ringan dan juga sistem pencernaan yang masih kecil membuat saraf dan kekebalan pada tubuh bayi belum berfungsi maksimal.

  • Bayi akan keracunan

Pada umumnya, sistem pencernaan pada bayi belum bisa sepenuhnya melawan racun atau toksin yang Si Kecil konsumsi secara langsung. Jamu yang terbuat dari tmbuhan herbal cenderung dapat terkontaminasi dengan logam berat dan juga bakteri. Maka dari itu, beberapa jenis obat-obat herbal seperti Ayurveda, obat yang mengandung timbal, merkuri, serta arsenik sangat berbahaya untuk Bayi konsumsi ya Moms!

  • Bayi akan mengalami alergi

Selain itu, jika Momsday memberikan minuman tradisopnal yang memiliki kandunmgan herbal kepada bayi juga dapat menyebabkan reaksi alergi lho! Misalnya seperti, chamomile yang dapat bereaksi silang dengan anggota keluarga krisan lainnya. Alasan kenapa bayi mengalami alergi adalah Sistem kekebalan tubuh pada Si Kecil merespon untuk melindungi tubuh dari penyakit.

  • Akan terjadi interaksi obat pada Bayi

Jika bayi Momsday sedang mengkonsumsi vitamin-vitamin yang sudah dokter resepkan, hal ini mungkin juga dapat memicu interaksi antara obat herbal dengan obat yang diresepkan dari fasilitas kesehatan. Maka dari itu, Atika juga mengingatkan penting bagi para Momsday untuk selalu berkonsultasi dengan para ahli dan juga dokter specialist anak yang tentunya sudah ahli dalam hal ini.

Penggunaan jamu dan juga obat-obatan herbal pada Bayi menjadi hal yang harus Momsday perhatikan ya! karena masih banyak sekali Momsday yang menganggap obat-obat tradisional ini berguna untuk kesehatan anak, padahal kenyataannya tidak. Hal ini justru akan menciptakan masalah serius dalam perawatan Si Kecil.

Nah itu dia informasi mengenai hal-hal apa saja yang akan timbul jika kalian tetap memberikan jamu kepada bayi ya! Kira-kira kalian ingin Atika sharing tentang apalagi nih? Jangan lupe berikan komentar ya!Nah itu dia informasi mengenai hal-hal apa saja yang akan timbul jika kalian tetap memberikan jamu kepada bayi ya! Kira-kira kalian ingin Atika sharing tentang apalagi nih? Jangan lupe berikan komentar ya!

Karna sudah baca artikel ini, lanjut baca artikel tentang JAGA KESEHATAN GIGI SI KECIL MULAI DARI SEKARANG YUK MOMS

SUDAH UMUR 1 TAHUN, TAPI SI KECIL BELUM BISA JALAN? NORMAL GAK YA?

Melihat si kecil yang mulai bisa berjalan ini pasti jadi salah satu momen yang paling kita tunggu gak sih Momspapsday? Beberapa anak sudah bisa berjalan di umurnya yang ke 10 atau 11 bulan, tapi ada juga nih yang belum bisa berjalan di umur 1 tahun. Moms pasti khawatir nih kalau misalnya si kecil belum bisa berjalan pada usia ini. Apakah anak telat berjalan ini normal? Bahas bareng sama Atika yuk Moms!

Normal gak ya?

Kekhawatiran Moms, mengenai anak yang belum bisa berjalan pada umurnya yang sudah 1 tahun ini, bisa kita mengerti kok Moms. Setiap orangtua pastinya pengen banget nih melihat sang anak tumbuh sesuai dengan milestone yang tepat. Tapi Momsday juga harus tau nih, kalau pertumbuhan dan perkembangan anak itu berbeda-beda. Ada anak yang terlambat 3-4 bulan setelah bayi yang lain bisa berjalan, dan perbedaan ini tidak pasti menandakan masalah kesehatan atau keterlambatan tumbuh dan kembang si kecil.

Anak dengan rentang umur 12-14 bulan yang belum menunjukkan tanda-tanda siap berjalan, masih dianggap wajar Momsday, apalagi kalau si kecil sudah bisa melakukan keterampilan motorik lain selain berjalan tanpa ada masalah, seperti sudah bisa berdiri tanpa bantuan, menarik badannya dengan benda untuk berpegangan, atau melompat kecil. Mungkin si kecil masih membutuhkan lebih banyak waktu. Ada yang sudah bisa berjalan saat umurnya kurang dari 12 bulan, tapi ada juga yang baru bisa berjalan di umurnya yang ke 16 atau 17 bulan.

Kapan sih si kecil disebut ‘Telat berjalan’ ?

Atika kutip dari Medical News Today, bayi bisa berjalan itu di usia rata-rata 12 sampai dengan 18 bulan. Jadi bisa kita simpulkan nih Moms, kalau si kecil belum bisa berjalan di umurnya yang ke 12 bulan, itu masih jadi hal yang normal. Namun, ketika si kecil masih belum bisa berjalan setelah sudah berusia 18 bulan atau bahkan 2 tahun, baru si kecil bisa kita katakan delayed walking atau telat berjalan.

Cara agar si kecil bisa mulai belajar berjalan

Nah agar si kecil bisa cepat mencoba untuk berjalan, Moms harus sering memberikan stimulasi untuk si kecil nih! Atika kutip dari Healthlines, salah satu cara agar si kecil bisa cepat berjalan adalah dengan membiarkan si kecil bebas untuk beraktivitas dan bergerak Moms. Moms harus memberikan kesempatan pada si kecil untuk bisa menggeser tubuhnya, dan berdiri sendiri di lantai. Namun tetap harus dalam pengawasan Momsday ya!<3

Setelah pembahasan tadi, kita bisa menarik kesimpulan Jika si kecil belum bisa berjalan di umur 1 tahun, itu masih menjadi hal yang normal Momsday. Momsday bisa mencoba untuk terus memberikan stimulus pada anak, agar ia bisa lebih cepat berjalan! Semoga bermanfaat Momsday<3

Momsday, coba main ke Artikel yang ini juga yuk! INGIN MENGATASI GERD PADA ANAK? YUK, LAKUKAN INI!