MENCEGAH STUNTING PADA ANAK? SIMAK ARTIKEL INI YA!

Hello Momsday! Pada kali ini Atika ingin membagikan informasi untuk mencegah stunting pada sang buah hati yaa. Nah mungkin bagi beberapa Momsday yang baru mendengar stunting pasti bertanya-tanya apa itu stunting sih? Berdasarkan penjelasan menurut Kemenkes, Stunting adalah kondisi gangguan yang terjadi pada pertumbuhan sang buah hati akibat kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi sang buah hati.

Setiap Momsday pasti selalu ingin sang buah hatinya selalu tumbuh sehat bukan? Nah informasi yang Atika bagikan kali ini wajib untuk Momsday baca agar selalu bisa memberikan yang terbaik untuk sang buah hati yaa!

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018. 

Walaupun sudah mengalami penurunan, namun kita tetap harus waspada agar sang buah hati kita tidak terkena stunting ya Moms. Selain kurangnya asupan gizi, stunting juga disebabkan oleh faktor multi dimensi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan stunting :

  • Praktek pola asuh yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan Momsday mengenai kesehatan dan gizi pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.
  • Masih terbatasnya layanan kesehatan untuk sang ibu selama masa kehamilan, untuk mendapatkan pembelajaran dini yang berkualitas.
  • Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga pada makanan bergizi.
  • Kurangnya akses air bersih dan juga sanitasi.

Menurut informasi dari Menkes Nila Moeloek, terdapat 3 hal yang harus Momsday perhatikan untuk mencegah stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Nah disini Atika akan jelaskan lebih lengkap terkait 3 aspek penting ini yaa!

Pola Makan

Mengkonsumsi makanan yang penuh gizi seperti makanan 4 sehat 5 sempurna selalu dibutuhkan untuk sang buah hati ya Moms! Disini Atika menyarankan dalam satu porsi makan, setengah piring mungkin bisa diisi oleh sayur dan buah ya Moms, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.

Pola Asuh

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Untuk Momsday bisa memulai edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

Untuk keucukupan gizi sang buah hati, Momsday bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun ya Moms. Jangan lupa juga untuk berikan makanan pendamping ASI.

Selain itu, Momsday juga harus memantau tumbuh kembangnya sang buah hati secara rutin dengan membawa ke Posyandu atau puskesmas setiap bulan, untuk memberikan imunisasi yang cukup untuk sang buah hati agar mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya ya Moms.

Sanitasi dan Akses Air Bersih

Selain mengkonsumsi makanan yang bergizi, Momsday juga harus menyediakan sanitasi dan akses untuk air bersih ya Moms. Hal ini bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti mengajar sang buah hati agar selalu mencuci tangan ketika sesudah memegang benda, dan juga mengajar sang buah hati agar tidak buang air besar sembarangan.

Pemahaman dan edukasi yang diberikan Momsday kepada sang buah hati untuk selalu hidup sehat sangat penting. Oleh karena itu, Moms juga berperan untuk mengatur kesehatan dan gizi sang buah hati  yaa. Hal ini dilakukan untuk dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi ang buah hati ya Moms.

Nah.. itu dia beberapa tips untuk mencegah stunting pada sang buah hati ya Moms! Buat Momsday yang ingin membagikan pengalamannya terkait edukasinya dalam memberikan gizi yang cukup untuk sang buah hati boleh banget komentar dibawah yaa!

Jangan lupa untuk baca artikel ini ya moms 5 HAL PENTING YANG HARUS MOMS PERHATIKAN SAAT MEMANDIKAN SI KECIL

TANGGUNG JAWAB YANG SEHARUSNYA TIDAK ORANGTUA BEBANKAN PADA ANAK

Mengajarkan dan mendidik si kecil agar nantinya tumbuh menjadi manusia yang bertanggung jawab pastinya harapan kita semua sebagai orangtua gak sih Momspapsday? Kalau si kecil sudah diajarkan untuk bertanggung jawab sejak dini, si kecil nantinya pasti bisa menghadapi dunia dengan segala macam tantangannya. Tapi terkadang tanpa sadar, kita sebagai orangtua sering sekali memberikan tanggung jawab yang tidak seharusnya kita berikan pada si kecil. Kira-kira apa aja ya yang sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab si kecil? Bahas bareng Atika yuk!<3

Mewujudkan ambisi orangtua

Kita sebagai orangtua pastinya sangat berharap bahwa si kecil bisa menjadi seperti yang kita inginkan. Tapi berharap terlalu banyak dari si kecil juga gak bener loh Momspapsday, karna si kecil juga memiliki tanggung jawab terhadap hidupnya sendiri. Jadi jangan membebankan anak dengan mengharuskan mereka mewujudkan ambisi Momspapsday ya!

Menjadi pelampiasan emosi

Momspapsday pastinya pernah kan merasa kesal atau kecewa sama orang lain, tapi gak berani untuk menyampaikannya, dan memilih untuk diam dan memendam perasaan kesal itu. Tapi tiba-tiba meledak saat si kecil melakukan kesalahan yang sangat sepele? Karna merasa kalau meluapkan rasa kesal ke anak akan terasa lebih mudah. Dengan melakukan ini, Momspapsday sama saja menyalahgunakan “kekuasaan” Momspapsday sebagai orangtua. Padahal si kecil harusnya tidak bertanggung jawab atas itu.

Menjadi Jaminan hari tua

Bukan tanggung jawab si kecil untuk menjadi jaminan orangtua di hari tua. Sebagai orangtua, sebaiknya kita mempersiapkan diri dan finansial sendiri untuk kebutuhan di hari tua. Jangan sampai Momspapsday menjadikan si kecil sebagai sumber kehidupan kita di hari tua nanti yaa. Momspapsday pastinya gamau kan kalau si kecil jadi terbebani dan tidak bebas dengan hidupnya bukan?

Ini dia Momspapsday beberapa hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawab yang harus si kecil penuhi. Siapa nih yang sering melakukan salah satu dari ketiga hal ini? Coba share di comment yuk!

Momsday bisa coba baca Artikel untuk mempelajari parenting dari MEMILIKI 3 ORANG ANAK, SIMAK TIPS PARENTING ALA KIMBAB FAMILY YUK MOMS

KALAU SI KECIL MULAI MENJAGA JARAK DENGAN MOMSPAPSDAY, BISA JADI KARNA INI NIH!

Moms pasti disini banyak banget kan yang ngerasa gak rela kalau anaknya cepat besar? Kalau waktu kecil dia lebih mudah diatur beda ceritanya nih kalo buah hati sudah menginjak usia remaja. Jadi gak heran kalo Moms dan Paps bertanya-tanya kenapa sih kok semenjak menginjak usia remaja, anak jadi menjaga jarak dengan orangtua?

Masa remaja ini adalah fase peralihan dari usia anak ke dewasa. Mereka akan lebih banyak menghadapi tantangan mulai dari krisis percaya diri sampai keinginan untuk diakui keberadaannya. Tapi sebenarnya apa sih alasan anak remaja ini mulai menjaga jarak dengan orangtuanya? Hmm, kita bahas bareng yuk!

Anak merasa sudah dewasa

Karna sudah bukan anak-anak lagi, di usia remaja ini mereka mulai mempunya pola pikir dan pandangan hidup yang semakin berkembang Moms. Anak akan mulai mengerti apa yang mereka inginkan dan membuat mereka nyaman. Perasaan itu akan membuat anak merasa mereka sudah besar seperti orang dewasa. Jadi mereka berpikir untuk melakukan hal tanpa campur tangan Moms.

Merasa sudah berhak mengatur hidupnya sendiri

Anak juga mulai merasa kalau mereka juga memiliki hak untuk mengatur hidupnya sendiri. Di fase remaja ini, anak akan semakin penasaran dengan banyak hal dan membuat mereka tidak mau terus menerus diatur oleh orangtuanya. Mereka mulai memasuki dunia baru dan mencoba banyak hal dan merasa sudah berhak menentukan jalan hidupnya tanpa arahan dari Moms dan Paps.

Dunia mereka lebih menyenangkan

Selanjutnya mereka mulai asyik dengan dunia mereka sendiri. Di fase ini, mereka menemukan hal baru dalam hidupnya yang begitu menyenangkan dan belum pernah mereka temui sebelumnya. Itulah mengapa banyak yang menyebutkan kalau masa remaja adalah masa-masa yang indah. Tapi tetap berikan arahan yang positif ya Moms agar anak tidak salah mengambil tindakan.

Takut diperlakukan seperti anak kecil terus menerus

Ini adalah alasan paling utama anak menjaga jarak dengan orangtuanya ketika remaja. Kebanyakan orangtua tanpa sadar tetap mengatur dan menganggap kalau anak mereka ini masih kecil. Moms pernah gini juga gak? Perlakuan inilah yang membuat anak merasa tidak nyaman dan mulai menjauh dari ruang lingkup keluaga termasuk orangtua.

Itu dia Moms beberapa alasan yang mungkin anak rasakan ketika mereka menginjak usia remaja. Meski menurut Moms dan Paps sikap dan pola pikir mereka masih seperti anak kecil. Tapi harus Moms dan Paps ingat kalau mereka mulai memiliki keinginan untuk menjalani hidup seperti orang dewasa. Yang penting tetap di rangkul dan didengarkan ya Moms!<3

Coba baca artikel yang ini juga deh Momsday! LAKUKAN INI SEBELUM TIDUR BISA MENINGKATKAN BONDING DENGAN SI KECIL LOH MOMS

5 HAL PENTING YANG HARUS MOMS PERHATIKAN SAAT MEMANDIKAN SI KECIL

Hello Momsday! Apakah kalian tau bahwa memandikan sang buah hati tidak hanya berguna untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sang buah hati? Hal ini juga menjadi kesempatan bagi Momsday untuk menunjukkan rasa cintanya. Tapi Moms juga perlu mengingat, bahwa terdapat tata cara dalam memandikan sang buang hati lho..

Selain melakukannya dengan hati-hati, Momsday juga harus memperhatikan hal-hal penting agar sang buah hati selalu memiliki tubuh yang bersih dan juga mempunyai kesehatan yang baik. Nah.. berikut 5 hal penting yang harus Momsday perhatikan ketika ingin memandikan sang buang hati yaa!

Mengatur bak mandi yang sesuai dengan kenyamanan

Tentunya jika ukuran bak mandi terlalu besar, Momsday pasti akan lebih kesulitan memegang dan membersihkan bayi bukan? Bak mandi yang berukuran kecil pasti lebih memudahkan Moms untuk membersihkan tubuh sang buah hati. Oleh karena itu mengatur bak mandi juga sangat penting untuk diperhatikan ya Moms!

Jangan memberi Air berlebihan kepada Bayi

Jika sang buang hati berusia di bawah tiga bulan, Moms dapat memandikannya pada hari-hari yang bergantian menggunakan spons satu hari dan mandi biasa keesokan harinya. Hindari mengisi ember atau menuangkan terlalu banyak air pada bayi. Memberi terlalu banyak air pada bayi mungkin membuatnya merasa tercekik.

Jangan lupa untuk mengisi bak dengan air dingin, lalu campurkan dengan air panas untuk menciptakan suhu yang nyaman untuk sang buah hati. Sebelum memandikan sang buang hati, jangan lupa untuk cek suhu air menggunakan siku atau lengan agar air yang digunakan sesuai dengan tubuh sang buah hati yaa Moms.

Jangan meninggalkan Bayi sendirian

Untuk Momsday yang sedang memandikan sang buang hatinya, Jangan meninggalkan bayinya sendirian yaa! Pada umumnya sang buah hati kecil masih suka banyak bergerak dan aktif, maka dari itu Moms harus selalu memperhatikan sang buah hati ketika sedang memandikannya yaa!

Jaga Bayi tetap hangat

Penting untuk Momsday menjaga bayi tetap hangat, usahakan suhu ruangan tempat memandikan Si Kecil berkisar 25 derajat celsius. Lap bayi hingga kering segera setelah mengangkatnya dari air. Setelah itu, tutupi kepala bayi dengan handuk bersih yang kering supaya sang buah hati tidak kedinginan.

Gunakan produk yang aman untuk Bayi

Sabun, sampo atau semua produk yang digunakan untuk Si Kecil harus cukup lembut, secara klinis terbukti aman, dan cocok untuk kulit Si Kecil. Hal ini penting agar kulit bayi tidak mengalami iritasi. Tidak hanya kulit, Anda juga perlu memastikan produk yang dipakai aman pula bagi mata bayi yang jauh lebih sensitif dari kulitnya.

Untuk memilih sabun untuk sang buah hati, Momsday harus memilih sabun yang mengandung gliserin, memiliki pH seimbang, berlabel hypoallergenic, tidak mengandung pewangi dan alkohol, tidak mengandung paraben, dan hindari produk berlabel antibakteri.

Jika Momsday sudah menggunakan sabun tertentu pada sang buang hati dan ternyata kulit Si Kecil mengalami alergi, bentol, atau mungkin sang buah hati merasa gelisah, segera hentikan pemakaian sabun dan bawalah ia ke dokter. Bagi para Moms yang ingin konsultasi dengan dokter khusus untuk sang buang hati bisa regristasi untuk konsultasi dengan para ahli melalui aplikasi Parentoday yaa!

Jangan lupa baca artikel ini juga ya Moms! LAKUKAN INI SEBELUM TIDUR BISA MENINGKATKAN BONDING DENGAN SI KECIL LOH MOMS

BIAR SI KECIL GAK MALES SHOLAT, LAKUKAN CARA INI YUK!

Momspapsday pasti setuju banget kan kalau mendirikan Sholat merupakan pilar terpenting Islam setelah syahadat? Nah pastinya Momspapsday mau banget dong kalau si kecil bisa terbiasa menjalankan ibadah sholat sejak dini?

Tapi terkadang gak mudah nih bagi si kecil untuk bisa menjalankan sholat 5 waktu, karena pasti sebagian anak enggan melakukannya. Tapi tenang Momspapsday, di Artikel hari ini Atika mau bahas cara biar si kecil gak malas untuk menunaikan kewajiban Sholat. Bahas bareng yuk!

Daripada memaksa, mending kasih contoh dulu yuk!

Seperti yang udah berkali-kali Atika bahas nih, kalau si kecil adalah peniru yang ulung Momspapsday. Jadi Momspapsday bisa menggunakan ini untuk mengajarkan hal-hal yang baik pada si kecil, terutama Sholat. Momspapsday bisa membiarkan si kecil melihat bagaimana Momsday segera berwudhu saat mendengar adzan, lalu memakai mukenah dan menggelar sajadah. Dengan itu, si kecil bisa terbiasa untuk mengikuti dan tidak menunda-nunda sholat saat adzan berkumandang Moms.

Kasih tau si kecil seberapa penting sholat itu, dalam Islam

Memang sih, memberikan pengertian dan pemahaman pada anak usia dini itu sangat menantang. Momsday harus bisa menggunakan teknik yang tepat dalam memberikan pengarahan tentang betapa pentingnya menunaikan ibadah Sholat. Momsday bisa coba untuk menceritakan kisah-kisah ringan yang berkaitan dengan sholat. Menggunakan media mainan saat mengajarkan si kecil biasanya lebih ampuh loh Momsday.

Siapkan ruang istimewa

Momsday bisa menyediakan ruang di sudut ruangan khusus untuk sholat di rumah Moms. Nantinya si kecil pasti akan mengerti betapa pentingnya Sholat yang bahkan sampai memiliki ruangan khusus di rumah. Ajari juga si kecil kalau ruangan untuk sholat ini adalah ruangan istimewa yang hanya bisa digunakan saat melakukan ibadah sholat dan harus dijaga kebersihannya.

Berikan semangat dan juga pujian saat anak sholat

Jikalau si kecil pada kesehariannya malas mendirikan sholat, Momsday bisa memberikan si kecil motivasi dan semangat. Kemudian, Momsday juga bisa memberikan pujian saat si kecil sudah berusaha keras melakukan ibadah sholat. Melalui pujian ini, si kecil akan merasa puas dan senang melakukan ibadah Sholat.

Nah itudia Momsday beberapa tips yang bisa Momsday terapkan untuk membuat si kecil tidak lagi malas Sholat. Kuncinya memang sabar dan tidak kenal lelah ya Momsday! Kalau Momsday mau share cara Momsday mengajak si kecil sholat, boleh banget share di kolom comment yaa!

Baca ini juga yuk, biar Momsday tau tipe parenting Moms PARENTING YANG ‘MOMS’ BANGET YANG MANA NIH?

PARENTING YANG ‘MOMS’ BANGET YANG MANA NIH?

Parenting? Parenting itu apa sih? Menurut Momsday parenting itu apa? Kalo menurut atika parenting itu adalah sebuah proses mengasuh si kecil untuk menjadikannya tumbuh dengan produktif dan memiliki nilai yang telah diajarkan atau diwariskan oleh orangtua. Nah atika punya beberapa jenis gaya parenting yang bisa Moms lakukan nih, simak bareng yuk!

Mengasuh dengan Otoriter

Jenis parenting ini paling sering nih diterapkan oleh orangtua. Fokusnya adalah “orangtua selalu benar”. Cara ini dapat membuat anak menjadi pribadi yang taat peraturan tapi, anak yang tumbuh dengan gaya parenting seperti ini bisa menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong agar tidak terkena hukuman.

Mengasuh dengan wibawa

Untuk gaya parenting yang satu ini orangtua fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak, jadi meskipun orangtua memiliki gaya aturan mereka, tapi mereka juga tetap mendengarkan pendapat anak.

Anak yang tumbuh dengan pola asuh ini akan menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan dapat dengan mudah mengekspresikan pendapat mereka.

Memberi kebebasan

Nah gaya parenting yang biasanya disebut permissive parenting ini biasanya orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apapun yang mereka mau alias “biarin lah, namanya juga anak-anak”. Orangtua seakan membebaskan sang anak tanpa ada batasan, kalau terjadi hal serius baru orangtua bertindak. Gaya parenting ini membuat orangtua bisa dekat dengan anak seperti berteman, namun gaya parenting ini memiliki dampak yang kurang baik, karna anak cenderung berlaku semaunya karna orangtua tidak memberikan aturan kepada si anak.

Acuh tidak acuh

Pada jenis parenting ini, orang tua adalah tipe yang tidak acuh dengan urusan anak-anaknya. Mereka seringkali tidak tahu perkembangan dan masalah yang dilalui oleh buah hati. Dampak dari jenis parenting ini, anak bisa tidak bahagia dan memiliki masalah terhadap perilakunya.

Tadaaaa itu dia beberapa jenis parenting yang biasanya dilakukan Momspapsday sebagai orangtua, kalo ada yang punya cara lain, yuk berbagi di kolom comment<3

Ada salah satu cara nih yang bisa Momsday lakukan agar pertumbuhan si kecil lebih baik KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN ANAK MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

barbeque-an liburan akhir tahun

REKOMENDASI AKTIVITAS BERSAMA KELUARGA UNTUK MENGHABISKAN LIBURAN AKHIR TAHUN

Nggak terasa udah memasuki bulan Desember 2022 aja nih moms, apa momspapsday disini ada rencana liburan untuk menghabiskan akhir tahun bersama keluarga? Atau mau menghabiskan liburan di sekitar rumah aja?? Tenangggg, meskipun hanya di sekitar rumah aja…. Atika tetep punya rekomendasi aktivitas yang passss bangeettt untuk menghabiskan waktu bersama keluarga nih moms

1. Barbeque-an

Hmmmm pasti udah nggak asing dengan aktivitas ini karena biasanya hampir tiap taun pasti mengadakan bbq-an. Nah bbq-an di rumah juga menjadi aktivitas favorit untuk momspapsday habiskan bersama keluarga. Momspapsday bisa melibatkan anak-anak dalam berbelanja kebutuhan bbq serta mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan nantinya. Selain itu, berkomunikasi saat makan bersama dirasa efektif loh untuk momspapsday lebih mengetahui keadaan si anak karena biasanya anak lebih terbuka saat berada disuasana yang menyenangkan.

2. Berolahraga bersama

Banyaknya aktivitas serta kegiatan sepanjang tahun sering bikin kita lupa/jarang berolahraga nih momspapsday. Nah maka dari itu Atika menyarankan untuk berolahraga sekedar bersepeda atau jogging bersama keluarga saat libur akhir tahun. Karena dengan berolahraga momspapsday dan anak-anak bisa lebih bugar, sehat, dan lebih siap untuk menyambut aktivitas di tahun berikutnya.

3. Membuat event keluarga

Atika mau kasih ide momspapsday untuk buat acara tahunan bersama keluarga nih. Momspapsday bisa buat event seperti unjuk bakat/ menonton film keluarga bersama keluarga besar di ruang tengah sambil nyemil snack buatan moms. Dijamin bakal seru banget dan bisa jadi kenangan tiap tahun dehhh. Kebayang nggak sih momspapsday kalo anak-anak nyiapin performancenya sendiri bakal seheboh apa??? Hehehe, Momspapsday juga ikutan yaa biar makin meriah. 

4. Berburu diskon

Pasti ada momspapsday yang menantikan akhir tahun karena banyaknya promo/diskon yang ditawarkan saat akhir tahun. Momspapsday bisa jadikan ini salah satu aktivitas akhir tahun untuk menghabiskan waktu bersama keluarga juga nih, tapi ingat skala prioritas dan budgetnya juga ya momspapsday… Jangan sampai kalap<3<3

Nah itu dia momspapsday rekomendasi aktivitas bersama keluarga untuk menghabiskan liburan akhir tahun. Kalo udah di akhir tahun berasa waktu berjalan cepet banget yah moms dan paps, nggak berasa aja gitu. Anak-anak bakal nambah gede setahun lagi ditahun berikutnya. Maka dari itu moms dan paps bisa banyakin aktivitas yang berkesan di akhir tahun ini biar anak-anak inget dan happy. Salam liburan dari Atika…

Happy Holiday!!! <3<3

Baca artikel lainnya disini LAKUKAN INI SEBELUM TIDUR BISA MENINGKATKAN BONDING DENGAN SI KECIL LOH MOMS

LAKUKAN INI SEBELUM TIDUR BISA MENINGKATKAN BONDING DENGAN SI KECIL LOH MOMS

Moms tau gak sih cara paling pas biar si kecil gak menjauh dari Moms dan Paps saat mereka beranjak besar adalah Bonding. Saat Moms dan anak memiliki bonding yang kuat sedari kecil, maka anak pun akan terbuka dengan Moms. Salah satu cara untuk meningkatkan bonding dengan si kecil adalah melakukan rutinitas sebelum tidur. Apa ajasih rutinitasnya? Bahas bareng yuk Moms!<3

Menyikat gigi bersama

Gak Cuma bisa meningkatkan hubungan antara Moms dan si kecil, menyikat gigi juga bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan si kecil menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak kecil. Dan melakukan bersama tentu akan terasa lebih menyenangkan dan bikin si kecil jadi lebih semangat kan Moms? jadi double deh manfaatnya!

Ciptakan suasana hangat di kamar

Kualitas tidur juga bisa menjadi lebih baik kalau suasana kamarnya mendukung Moms. menciptakan suasana yang hangat sebelum tidur bisa membuat si kecil mendapatkan tidur yang lebih baik untuk mengistirahatkan tubuhnya. Gak Cuma itu aja, kalau Moms mendampingi tidur si kecil, Moms juga akan merasakan kehangatan yang sama sehingga bisa meningkatkan bonding Moms dan anak.

Memberikan sentuhan fisik satu sama lain

Gak Cuma komunikasi yang baik, sentuhan fisik yang lembut juga bisa menjadi kunci eratnya bonding antara Moms dan si kecil. Jadi Moms bisa memberikan sentuhan fisik satu sama lain sebelum si kecil tidur, seperti pelukan atau kecupan hangat untuk si kecil. Jadi Moms bisa terkoneksi melalui cara yang hangat dan nyaman dengan si kecil.

Membacakan dongeng sebelum tidur

Selain meningkatkan bonding, cara ini juga bisa melatih perkembangan si kecil loh! Jadi cara ini gak Cuma jadi pengantar tidur agar terlelap, tapi juga bisa meningkatkan bonding dan membantu tumbuh kembang si kecil. Moms juga bisa puterin dongeng yang ada di instagram kita loh hihi

Nah itu dia Moms beberapa cara yang bisa Moms terapkan untuk meningkatkan bonding dengan si kecil, cara-cara sederhana ini ternyata sangat membantu ya Moms hihi. Coba di praktekin yuk Moms, Goodluck!<3

MULAI MPASI DISAMBUT DENGAN GTM? PELAJARI PENYEBABNYA YUK!

Setelah masuk usia 6 bulan, bayi sudah boleh diperkenalkan dengan MPASI atau makanan pendamping ASI. Pemberian MPASI yang sesuai juga bisa menurunkan resiko gerakan tutup mulut yang sering dilakukan anak ketika memulai MPASI loh Moms, bahas bareng Atika yuk tentang gerakan tutup mulut ini

Penyebab gerakan tutup mulut pada bayi

MPASI punya manfaat untuk mencukupi kebutuhan gizi yang mulai tidak bisa dipenuhi dengan lengkap oleh ASI. Pemberian MPASI yang sesuai dengan usia anak dapat menurunkan resiko gerakan tutup mulut, masalah yang seringditemui adalah gerakan tutup mulut, dan alasan utama terjadinya GTM ini adalah karna pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia anak Moms.

Cara mengatasi Gerakan Tutup Mulut

Gerakan tutup mulut bisa membuat kita khawatir dengan kondisi kesehatan anak. Tapi dibandingkan memaksa si kecil untuk terus menerus makan, sebaiknya Moms melakukan tips ini agar si kecil mau mengonsumsi MPASI Moms, apa aja sih cara mengatasi GTM pada si kecil?

1. Hindari memaksa si kecil melakukan Gerakan Tutup Mulut. Dengan memaksa si kecil makan, itu membuat si kecil gak nyaman dengan kegiatan makannya Moms

2. Gak ada salah memberikan makanan yang bervariasi pada si kecil. Karna rasa bosan pada salah satu jenis makanan bisa jadi penyebab lain dari GTM yang dilakukan si kecil loh

3. Ketika si kecil mulai GTM, coba deh Moms kasih kesempatan untuk mengonsumsi makanannya sendiri. Proses ini emang bikin berantakan sih Moms. tapi proses ini juga bisa membuat belajar si kcil dan bisa jadi kegiatan yang menyenangkan juga loh

4. Ajak si kecil makan bersama deh Moms, dengan begitu si kecil akan melihat dan meniru Moms dan Paps yang sedang makan, jadi si kecil ikutan mau makan deh!

Nah itu dia yang bisa dilakukan si kecil yang sedang mengalami GTM Moms, yang penting harus sabar ya Moms jangan terlalu memaksa si kecil untuk makan karna itu penyebab utama GTM Moms. semoga membantu ya tips dari Atika<3

BUKAN CUMA SAMA MOMS NIH, AYAH JUGA HARUS SKIN TO SKIN SAMA SI KECIL YA!

Paps tau gak sih kalau kegiatan skin to skin antara Paps dan si kecil juga sangat penting loh! Karna skin to skin pada bayi saat lahir akan membantu si bayi menstabilkan kondisinya, kegiatan ini juga bisa menjadi bonding dengan orangtuanya. Selain itu apalagi sih manfaatnya? Bahas bareng Atika yuk!!

Membuat psikologis Paps baik

Ketika Paps melakukan skin to skin dengan si kecil, hormon oksitosin alami dalam tubuh Paps akan meningkat. Dengan meningkatnya kadar oksitosi, tingkat testosteron Paps akan menurun. Pergeseran hormon ini bisa menciptakan respons relaksasi dan damai.

Lebih Dekat dengan Bayi

Gak Cuma bikin psikologis Paps jadi baik, skin to skin ini juga bisa membantu Paps untuk mengenal si kecil dengan lebih dekat lagi. Paps bisa lebih interaktif dengan si kecil karna skin to skin membantu bonding antara Paps dengan si kecil.

Baik untuk perkembangan otak

Manfaat ini gak Cuma untuk Paps aja loh, si kecil pun bisa merasakan manfaat dari skin to skin ini. Salah satunya baik untuk perkembangan otak. Kontak skin to skin adalah pengalaman multi-indra. Kegiatan ini bisa meningkatkan perkembangan jalur saraf penting yang mempercepat pematangan otak Paps.

Perbaiki kualitas tidur si kecil

Skin to skin dengan Paps bisa sangat menenangkan untuk si kecil, sehingga kadar kortisol bayi menurun secara signifikan setelah hanya 20 menit kulit dipegang. Bahkan ini bisa mengurangi rasa sakit mereka saat Paps melakukan Skin to Skin.

Wah ternyata kegiatan sesederhana itu bisa memberikan manfaat yang besar untuk Paps dan si Kecil yaa! Yuk Paps biasakan kegiatan skin to skin dengan si kecil! Semoga bermanfaat yaa, toodles<3

Sambil scrolling, seru deh kalo Artikel yang ini dibaca juga, hihi! KENALI JENIS-JENIS UNTUK TES ALERGI YUK MOMS!