Gambar anak bermain mainan Balok

TINGKATKAN KECERDASAN ANAK MELALUI MAINAN INI

Kecerdasan sang buah hati harus selalu dilatih sejak dini, melatih kecerdasan Si Kecil dapat dilakukan dengan menyediakan mainan yang edukatif ya Momsday! Dengan mainan edukatif, anak-anak bisa mempelajari berbagai hal sehingga pemikiran sang buah hati dapat terus berkembang. Selain menyenangkan untuk Si Kecil, Momsday bisa dengan efektif tingkatkan kecerdasan anak melalui mainan lho!

Melalui permainan yang bersifat edukatif, Momsday bisa mendidik dan mengajarkan anak dengan cara yang variatif dan seru. Permainan edukatif bisa meningkatkan kreatifitas, kepintaran, dan keterampilan pada pertumbuhan serta juga perkembangan Si Kecil. Mainan anak banyak jenisnya, mulai dari mainan yang bisa dimainkan secara individu sampai mainan yang dimainkan secara bersama.

Nah pada artikel kali ini Atika akan memberikan rekomendasi mainan sang buah hati ya! berikut adalah mainan untuk tingkatkan kecerdasan anak ya Momsday! Yuk, simak artikel ini sampai habis yaa!

Permainan Balok

Permainan edukatif yang terbuat dari jenis kayu ini tersusun dari berbagai macam bentuk seperti kubus, persegi panjang, balok, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainnya. Permainan ini dimainkan dengan cara menyusun balok-balok ini menjadi beragam bentuk seperti rumah-rumahan, gedung tinggi, dan bentuk lainnya sesuai dengan imajinasi serta kreatifitas Si Kecil. Hal ini dapat melatih saraf motorik pada anak ya Moms!

Jigsaw Puzzle

Jigsaw puzzle merupakan salah satu mainan yang terdiri dari potongan-potongan kecil dari suatu gambar yang utuh. Momsday bisa melatih sang buah hati untuk menyusun potongan-potongan kecil tersebut untuk menjadi suatu gambar yang utuh yaa! Hal ini dilakukan untuk membantu kinerja otak Si Kecil ketika memecahkan masalah dalam mengembangkan psikomotorik dan daya kognitif.

Rubrik

Rubrik adalah mainan yang berbentuk kubus dengan memiliki enam sisi warna yang berbeda-beda yaitu merah, putih, kuning, orange, hijau, dan biru. Rubrik dimainkan dengan mengharuskan Si Kecil untuk menyusun rubrik agar warna disetiap sisi rubrik harus sama ya Moms! selain bisa tingkatkan kecerdasan anak, Rubrik bisa mengasah kecerdasan anak, menyeimbangkan otak kiri dan kanan agar seimbang dalam berkonsentrasi.

Flash Card

Flash card adalah jenis permainan kartu yang terdiri dari berbagai macam jenis warna, gambar, serta konten-konten yang mendidik. Atika menyarankan Momsday bisa memberikan flash card mengenai jenis buah, binatang, angka-angka, organ tubuh, ataupun kata-kata dengan Bahasa inggris. Dengan permainan ini, Momsday bisa menstimulasi dan mengajarkan hal baru kepada sang buah hati.

Origami

Melalui kertas origami, Momsday dapat mengajarkan anak untuk menciptakan berbagai macam bentuk seperti bangun sederhana, bunga, binatang, serta karya lainnya. Melalui mainan ini Si Kecil akan dilatih untuk mengenal bentuk sekaligus merangsang daya pikiran yang kreatifitas dan inovatif. Selain itu, mainan ini berpengaruh untuk mengendalikan emosi sang buah hati.

Nah diatas adalah jenis-jenis mainan yang bisa Momsday berikan kepada Si Kecil untuk tingkatkan kecerdasan anak yaa! Nah kira-kira Momsday mau Atika bahas apalagi nih? Komen dibawah yaa!

Jangan lupa baca artikel ini ya Momsday! OPTIMALKAN MASA GOLDEN AGE ANAK DENGAN CARA INI!

Gambar keadaan anak yang bahagia dengan bapak dan ibunya.

OPTIMALKAN MASA GOLDEN AGE ANAK DENGAN CARA INI!

Golden age atau yang biasa disebut sebagai masa pertumbuhan emas anak adalah masa periode esensial tumbuh kembang sang buah hati. Masa ini sering dikaitkan dengan 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Masa ini terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan sisanya 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.  Untuk itu, penting untuk mengoptimalkan masa golden age pada anak ya Momspapsday!

Masa Golden age adalah suatu masa yang sangat istimewa karena pada tahap ini, otak, tubuh, dan sistem kekebalan anak sedang tumbuh dan berkembang dengan signifikan. Ketika seorang anak mengalami gagal tumbuh atau stunting pada masa 1.000 HPK dan tidak bisa teratasi di usia 2 tahun, maka penyembuhannya akan lebih sulit untuk diatasi.

Tidak heran jika masa 1.000 HPK dianggap sebagai arah penentu masa depan sang buah hati, apakah Si Kecil akan tumbuh dengan sehat, kuat, dan cerdas atau justru akan mengalami kegagalan tumbuh dan stunting dengan daya tahan tubuh lemah, sering sakit-sakitan, kecerdasan yang tidak optimal, serta terjadinya hambatan lainnya.

Oleh karena itu, Periode ini sangat penting dalam masa perkembangan sang buah hati. Momspapsday perlu untuk memperhatikan Si Kecil karena pada fase ini pertumbuhan anak berkembang terjadi begitu cepat. Berdasarkan beberapa Penelitian dikatakan sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 2 tahun. Maka dari itu pentingnya untuk menjaga arah pertumbuhan sang buah hati dengan baik ya Moms!

Pada kali ini Atika akan memberikan tips untuk mengembangkan pertumbuhan anak pada masa Golden Age yaa! Yuk, simak Momspapsday!

Berikan Si Kecil nutrisi sejak dalam kandungan

Untuk mensupport golden age pada Si Kecil, harus dimulai dengan pola hidup yang sehat sedini mungkin, bahkan dimulai sebelum masa kehamilan. Saat Momsday hamil, usahakan untuk memberikan nutrisi kepada janin dengan mengkonsumsi makanan bervariasi yang memiliki gizi seimbang. Jangan lupakan asam folat karena berguna untuk perkembangan sistem saraf janin yang sedang tumbuh.

Lakukan IMD, ASI Ekslusif, dan MPASI

Masa pertumbuhan Si Kecil akan terus berkembang setelah dia lahir. Mulailah untuk melakukan inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan memberikan daya tahan tubuh Si Kecil melalui kolostrom (Cairan ASI Pertama). Setelah itu, berikan Si Kecil gizi yang cukup melalui ASI Ekslusif hingga usia balita 6 bulan, lalu diteruskan dengan memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) bergizi sambil tetap memberikan ASI hingga anak usia 2 tahun.

Imunisasi Sang Buah Hati secara teratur

Imunisasi dilakukan untuk melindungi sang  buah hati dari berbagai macam penyakit yang berbahaya. Pastikan agar Momspapsday selalu memantau pertumbuhan Si Kecil secara rutin melalui fasilitas kesehatan yang tersedia seperti memberikan Imunisasi kepada Si Kecil di Puskesmas dan juga Rumah Sakit yang menyediakan.

Buat stimulasi yang tepat pada Anak

Selain dari faktor nutrisi, kita juga perlu memberikan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merangsang kemampuan dasar Si Kecil sehingga tumbuh kembangnya menjadi optimal. Menurut penelitian, kegiatan seperti itu memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan dan perkembangan otak yang sehat. 

Nah itu adalah beberapa tips dari Atika untuk mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak melalui Masa Golden Age ya Momspapsday! Kira-kira kalian ingin Atika bahas apalagi nih? Yuk, komen dibawah yaa!

Jangan lupa untuk membaca artikel ini ya Momspapsday! INGIN SI KECIL BERJALAN? SIMAK TIPS INI YA!

Foto balita sedang batuk

TIPS MENGATASI BATUK 100 HARI PADA BALITA

Hello Momsday! Perlu Moms ketahui nih, batuk adalah suatu mekanisme pertahanan alami dari saluran pernapasan terhadap macam-macam faktor, seperti infeksi virus dan bakteri, alergi, hingga paparan polusi atau iritan. Batuk bisa menyerang siapa saja, tanpa terkecuali sampai ke balita. Jika Si Kecil mengalami batuk, kondisi ini tentu dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi dirinya. Kali ini Atika ingin membagikan Tips Mengatasi Batuk 100 hari pada Balita ya Momsday!

Berbeda dengan batuk biasa, Batuk biasa dan batuk 100 hari pada balita memang sulit dibedakan, namun ada gejala lain yang ditimbulkan dari batuk rejan seperti Flu, demam, apnea (sulit bernafas), muntah-muntah, dan lemas. Batuk 100 hari atau yang biasa disebut dengan batuk rejan adalah batuk yang muncul karena infeksi bakteri Bordetella pertussis. Bakteri ini menghasilkan membuat peradangan dan juga kerusakan pada saluran pernafasan.

Kerusakan pada saluran pernafasan ini bisa menaikkan kepekaan penderita terhadap partikel udara, seperti debu dan asap. Bayi dengan usia 6 bulan ke bawah, sangat rentan terjangkit penyakit ini. berikut adalah beberapa tips yang harus diperhatikan untuk mengatasi penyakit ini pada Si Kecil ya Moms!

Vaksinasi DTaP pada Si Kecil

Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati, vaksinasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk mencegah terkena batuk 100 hari kepada sang buah hati. Setiap Balita harus mendapatkan imunisasi wajib DTaP (Difteri, Pertusis acellular, dan Tetanus). Vaksinasi dapat membantu meringankan gejala saat balita terinfeksi dan bisa membuat sistem kekebalan yang baik bagi tubuhnya.

Obat Antibiotik dari Dokter

Namun, jika Si Kecil sudah terlanjur tertular penyakit ini, Atika menyarankan agar mengajak sang buah hari ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut yaa! Obat batuk biasa tidak akan mempan untuk menyembuhkan batuk 100 hari, Biasanya dokter akan memberikan suatu obat khusus atau antibiotik yang akan diresepkan untuk mengurangi durasi sakit batuk 100 hari pada Balita.

Menciptakan ruang udara yang bersih

Agar batuk tidak semakin parah, pastikan Momsday menciptakan ruang udara di rumah agar selalu bersih dan terjaga. Gunakan humidifier untuk mensterilkan kelembapan udara pada ruangan, hal ini dilakukan agar selalu terjadi pertukaran udara yang baik sehingga tidak ada virus yang menempel pada ruangan tersebut. Selain itu, Momsday harus memastikan agar tidak ada orang luar yang mendekati Si Kecil, khususnya orang-orang yang sedang batuk juga.

Nah itu dia beberapa tips untuk mengatasi penyakit batuk 100 hari pada sang buah hati ya Moms! kira-kira Momsday ingin Atika membahas tentang apalagi nih? komen dibawah yaa!

Jangan lupa untuk membaca artikel ini ya Momsday MENCEGAH STUNTING PADA ANAK? SIMAK ARTIKEL INI YA!

YUK LATIH TIDUR SI KECIL DENGAN METODE “PICK UP PUT DOWN” MOMS

Moms si kecil suka susah untuk tidur siang atau tidur di malam hari? Tenang Moms jangan khawatir Atika pastinya punya solusi buat Moms buat mencoba metode pelatihan tidur dengan metode pick up put down. Metode ini dibuat untuk membantu bayi belajar tertidur sendiri tanpa kehadiran Moms atau alat bantu lainnya. Bahas bareng Atika yuk Moms!

Metode Pick Up Put Down

Metode ini adalah metode untuk melatih bayi tidur dengan lembut yang dipopulerkan oleh buku Secrets of the Baby Whisperer dari Tracydila Hogg. Metode ini dirancang untuk membantu bayi belajar tertidur sendiri tanpa bergantung dengan kehadiran orangtua

Pick Up Put Down ini sangat baik  saat bayi memasuki usia 3-6 bulan. Namun Moms harus ingat kalo Moms gaperlu terburu-buru untuk menerapkan pelatihan tidur ini, karna gak semua metode cocok untuk di kecil, jadi Moms juga perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum mencoba yaa!

Cara Melakukan Metode Pick Up Put Down

Metode ini gampang banget diterapkannya Moms. Nah ini dia langkah-langkah yang bisa Moms lakukan untuk memulai metode pick up put down

Lakukan rutinitas sebelum tidur seperti makan malam, mandi dan lain-lain. Pilih rutinitas santai dan tetap konsisten. Hal ini bisa membantu si kecil belajar kalo rutinitas tersebut adalah pertanda bahwa itu pertanda waktu mereka tidur.

Tidurkan bayi saat posisi mengantuk, namun masih terjaga. Setelah satu pelukan terakhir, tidurkan si kecil di tempat tidurnya jadi dia akan belajar tertidur sendiri di tempat tidurnya.

Pahami perilaku bayi. Jika si rewel atau pun menangis saat terbangun, kasih si kecil waktu untuk agar si kecil tenang dengan sendirinya. Jangan langsung di gendong atau di datangi moms, karna hal itu bisa membuat si kecil berfikir Moms akan terus menemani si kecil

Pick Up kalau si kecil sudah sangat rewel dan gak berhenti menangis Moms boleh masuk ke kamar, angkat dan gendong si kecil untuk menenangkannya

Put Down setelah si kecil berhenti menangis, tidurkan lagi si kecil di tempat tidurnya. Tetap tidurkan si kecil di kasurnya meski si kecil memberikan isyarat penolakan. Tepuk pelan di bagian perut atau elus kepala si kecil untuk memberikan tanda kalo Moms masih ada sampingnya

Itu dia metode yang bisa Moms gunakan untuk membantu tidur anak agar tidak bergantung dengan kehadiran Moms, yang pasti saat melakukan ini harus konsisten ya Moms! semoga bermanfaat Moms<3

Moms siapa nih yang lagi mau ngajarin si kecil jalan? Baca ini yuk! INGIN SI KECIL BERJALAN? SIMAK TIPS INI YA!

Son showing his shoe to his mother, and she don't like the smell.

SEPATU SI KECIL BAU? SIMAK ARTIKEL INI YA MOMS!

Hai Momspapsday! Tentunya kalian selalu ingin sang buah hati tampil terlihat sempurna bukan? namun.. apa jadinya jika sang buah hati sudah tampil menarik tapi aroma sepatu bau yang dipakai menjadi penghalang bagi Si Kecil untuk tampil baik di depan umum? eits.. gak usah khawatir ya Momspapsday!

Banyak cara yang bisa dilakukan Momspapsday untuk menghilangkan aroma yang tidak sedap pada sepatu sang buah hati, bisa memakai beberapa bahan alami ataupun menggunakan cara sederhana yang mudah untuk dilakukan. Bahan alami sederhana yang bisa Momspapsday gunakan adalah kopi, baking soda, air cuka, dan minyak cengkeh.

Pada kali ini Atika ingin sharing mengenai informasi untuk menghilangkan bau sepatu yang nakal untuk Si Kecil ya! Yuk, simak ulasannya!

Kopi

Momspapsday bisa memanfaatkan kopi untuk menghilangkan aroma sepatu si kecil dengan cepat dan efektif. Pertama, kalian harus pastikan sepatu dalam keadaan bersih dan kering. Kemudian, letakan bubuk kopi di dalam sepatu Si Kecil yang sudah dibungkus tisu. Selain tisu, Momspapsday bisa menggunakan kain ya. Diamkan bubuk kopi di dalam sepatu selama 1 malam, lalu keesokan harinya sepatu sudah bisa digunakan.

Baking Soda

Baking soda juga bisa Momspapsday pakai untuk menghilangkan bau sepatu Si Kecil. Hal ini dikarenakan baking soda dapat menyerap bau yang tidak sedap. Cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan bau sepatu memakai baking soda cukup mudah. Tuangkan baking soda ke dalam sepatu, setelah itu diamkan satu malam. Keesokan harinya, bersihkan baking soda di dalam sepatu Si Kecil dengan memakai sikat.

Air Cuka

Selain kopi dan baking soda, Momspapsday juga bisa menggunakan air cuka untuk menghilangkan bau pada sepatu Si Kecil ya. Cara menggunakannya cukup mudah, campurkan cuka putih dengan air secukupnya ke dalam botol semprot. Semprotkan larutan di dalam sepatu yang berbau, dan  jemur sampai mengering.

Minyak Cengkeh

salah satu cara simpel untuk menghilangkau bau sepatu sang buah hati, Salah satunya adalah minyak cengkeh, minyak ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada kaki dan menghilangkan bau. Minyak cengkeh bersifat antibakteri, menghilangkau bau, dan merangsang wangi yang menyegarkan. Momspapsday cukup menuang sedikit minyak ke kain lalu bisa di lap di bagian sepatu Si Kecil yang bau ya Momspapsday!

Nah itu beberapa cara untuk menghilangkan bau dari sepatu sang buah hati ya Momspapsday! Kira-kira apakah sudah ada yang mengikuti tips dari Atika? Komentar dibawah yaa!

Jangan lupa untuk membaca artikel ini ya Momspapsday! BERAT BADAN PENENTU PERTUMBUHAN, MINUM SUSU PENAMBAH BERAT BADAN INI YUK!

BERIKAN IMUNISASI DT UNTUK SI KECIL YUK! BIAR DAPET MANFAAT INI MOMS!

Hello Momspapsday! Apakah kalian tau bahwa imunisasi untuk  Si Kecil itu sangat penting lho! Imunisasi berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada Si Kecil dari berbagai macam penyakit menular yang berbahaya. Jenis imunisasi untuk sang buah hati itu banyak jenisnya, salah satunya adalah imunisasi DT. Nah kali ini Atika ingin membagikan informasi penting mengenai Imunisasi DT untuk Si Kecil, baca artikel ini sampai habis yaa Momspapsday!

Apa itu Imunisasi DT?

Nah.. mungkin bagi Momsday dan Papsday ada yang belom tau nih apa sih Imunisasi DT itu? Jadi Imunisasi ini adalah pemberian imunisasi kepada Si Kecil untuk mencegah masuknya penyakit difteri dan tetanus ya! Difteri adalah suatu penyakit peradangan di tenggorokan dan hidung yang diakibatkan oleh virus Corynebacterium Diphtheriae.

Berbeda dengan Diferi, penyakit tetanus adalah penyakit yang cukup sering terjadi di system saraf yang diakibatkan oleh bakteri penghasil racun, yaitu bakteri Clostridium Tetani. Nah tetanus ini bisa mengakibatkan penyakit  Kontraksi otot kepada otot rahang dan leher Si Kecil. Karena imunisasi Difteri biasanya digabung dengan Tetanus maka dari itu sering disebut sebagai Imunisasi DT.

Pemberian suntikan DT hanya lima kali saja ya Momspapsday, saat Si Kecil usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan, dan terakhir berusia 4-6 tahun. Pada saat masa kehamilan biasanya perawat akan memberikan panduan/buku kesehatan. Saat akan melakukan penyuntikan sebaiknya buku kesehatan harap dibawa agar perawat mudah untuk menyesuaikan jadwal Imunisasi sebanyak 5 kali.

Kegunaan

Imunisasi DT dilakukan bertujuan untuk mencegah Si Kecil dari penyakit Difteri dan juga tetanus. Pada umumnya penyakit DT akan menyerang tubuh disertai timbulnya infeksi di bagian lapisan kulit dalam, saluran pernapasan, dan kulit luar yang terluka. Pemberian imunisasi ini mencegah gejala penyakit Difteri dan Tetanus seperti sakit tenggorokan dan suara serak, kesulitan bernapas, demam, sakit kepala, dan lain-lainnya.

Efek Samping

Untuk menghindari Si Kecil dari hal yang tidak diinginkan ketika ingin melakukan Imunisasi, pastikan sang buah hati sedang dalam keadaan yang sehat dan fit ya Momspapsday! Karena disaat sang buah hati diberikan suntikan DT pada saat keadaan tidak begitu sehat, maka bisa berakibat fatal seperti kejang-kejang atau penyakit demam yang berkepanjangan. Maka dari itu pastikan Momspapsday memberikan suntikan DT kepada sang buah hati disaat ia sedang dalam keadaan yang sehat dan fit ya!

Nah itu dia penjelasan mengenai Imunisasi DT ya Momspapsday! apakah kalian sudah memberikannya kepada sang buah hati? komentar dibawah ya!

Jangan lupa untuk membaca ini ya Momsday! KONSUMSI TEH SELAMA HAMIL BOLEH AJA MOMS, TAPI TEH YANG INI YA!

INGIN SI KECIL BERJALAN? SIMAK TIPS INI YA!

Buat Momspapsday yang sudah mempunyai sang buah hati pasti selalu ingin memperhatikan perkembangan kemampuan sang buah hati. Salah satu perkembangan yang Momsday dan Papsday paling nantikan pastinya ingin melihat Si Kecil cepat berjalan bukan? Nah kali ini, Atika ingin membagikan tips untuk melatih Si Kecil cepat berjalan ya!

Latih Si Kecil untuk merangkak

Disaat Si Kecil sudah berusia 7 bulan biasanya Si Kecil mulai untuk belajar berpindah tempat dengan cara mengesot atau merangkak. Pada tahap ini Mompapsday bisa membantu menstimulasi Si Kecil untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya ya. Salah satu cara yang efektif, Momsday dan Papsday bisa menaruh mainan di area yang jauh dari Si Kecil agar Si Kecil agar ia bisa merangkak untuk mencapainya ya.

Latih Si Kecil untuk berdiri

Ketika Si Kecil sudah menginjak usia 8 bulan, Mompapsday harus mengetahui bahwa otot Si Kecil sudah mulai kuat dari sebelumnya. Selain itu, si Kecil biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga ia akan mencoba untuk mengangkat dirinya dengan menggunakan barang-barang yang ada di sekelilingnya.

Disaat inilah peran Momsday dan Papsday dibutuhkan! Atika menyarankan Momsday dan Papsday untuk bisa melatih keseimbangan Si Kecil ya. Kalian bisa membantu menarik tubuhnya disaat Si Kecil sudah bersiap dalam posisi untuk berdiri. Latih juga Si Kecil untuk menekuk lutut terlebih dahulu sebelum kembali ke posisi duduk. Dengan menekuk lutut Si Kecil akan semakin terbiasa untuk menggerakan kakinya.

Latih Si Kecil berjalan dengan bantuan

Ketika Si Kecil sudah berusaha untuk berjalan sendiri namun belom bisa berjalan dengan sempurna, Momsday dan Papsday bisa membantu Si Kecil dengan memegang tangannya ya. Hal ini dilakukan untuk membentuk adaptasi sekaligus membuat keberanian Si Kecil ketika sedang berjalan. Semakin banyak Si Kecil menapakkan kakinya maka semakin cepat juga Si Kecil bisa berjalan.

Latih Si Kecil berjalan dengan tanpa bantuan

Setelah Si Kecil sudah terbiasa berjalan dengan bantuan yang diberikan Momsday dan Papsday, tahap selanjutnya cobalah kalian untuk memberikan ruang untuk Si Kecil berjalan sendiri tanpa bantuan ya. Disini kalian bisa berikan kedua tangan seolah-olah untuk memeluk sang Kecil, lalu ketika Si Kecil mendekat Momsday dan Papsday bisa mundur perlahan agar Si Kecil terus bergerak untuk mendekati kalian yaa!

Nah itu dia beberapa tips untuk melatih Si Kecil berjalan yaa Momspapsday! Kira-kira pembahasan apa yang Momsday dan Papsday mau dari Atika, bisa tulis di kolom komentar yaa!

Jangan lupa baca ini ya Momsday! PARENTING YANG ‘MOMS’ BANGET YANG MANA NIH?

MENCEGAH STUNTING PADA ANAK? SIMAK ARTIKEL INI YA!

Hello Momsday! Pada kali ini Atika ingin membagikan informasi untuk mencegah stunting pada sang buah hati yaa. Nah mungkin bagi beberapa Momsday yang baru mendengar stunting pasti bertanya-tanya apa itu stunting sih? Berdasarkan penjelasan menurut Kemenkes, Stunting adalah kondisi gangguan yang terjadi pada pertumbuhan sang buah hati akibat kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi sang buah hati.

Setiap Momsday pasti selalu ingin sang buah hatinya selalu tumbuh sehat bukan? Nah informasi yang Atika bagikan kali ini wajib untuk Momsday baca agar selalu bisa memberikan yang terbaik untuk sang buah hati yaa!

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018. 

Walaupun sudah mengalami penurunan, namun kita tetap harus waspada agar sang buah hati kita tidak terkena stunting ya Moms. Selain kurangnya asupan gizi, stunting juga disebabkan oleh faktor multi dimensi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan stunting :

  • Praktek pola asuh yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan Momsday mengenai kesehatan dan gizi pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.
  • Masih terbatasnya layanan kesehatan untuk sang ibu selama masa kehamilan, untuk mendapatkan pembelajaran dini yang berkualitas.
  • Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga pada makanan bergizi.
  • Kurangnya akses air bersih dan juga sanitasi.

Menurut informasi dari Menkes Nila Moeloek, terdapat 3 hal yang harus Momsday perhatikan untuk mencegah stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Nah disini Atika akan jelaskan lebih lengkap terkait 3 aspek penting ini yaa!

Pola Makan

Mengkonsumsi makanan yang penuh gizi seperti makanan 4 sehat 5 sempurna selalu dibutuhkan untuk sang buah hati ya Moms! Disini Atika menyarankan dalam satu porsi makan, setengah piring mungkin bisa diisi oleh sayur dan buah ya Moms, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.

Pola Asuh

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Untuk Momsday bisa memulai edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

Untuk keucukupan gizi sang buah hati, Momsday bisa melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun ya Moms. Jangan lupa juga untuk berikan makanan pendamping ASI.

Selain itu, Momsday juga harus memantau tumbuh kembangnya sang buah hati secara rutin dengan membawa ke Posyandu atau puskesmas setiap bulan, untuk memberikan imunisasi yang cukup untuk sang buah hati agar mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya ya Moms.

Sanitasi dan Akses Air Bersih

Selain mengkonsumsi makanan yang bergizi, Momsday juga harus menyediakan sanitasi dan akses untuk air bersih ya Moms. Hal ini bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti mengajar sang buah hati agar selalu mencuci tangan ketika sesudah memegang benda, dan juga mengajar sang buah hati agar tidak buang air besar sembarangan.

Pemahaman dan edukasi yang diberikan Momsday kepada sang buah hati untuk selalu hidup sehat sangat penting. Oleh karena itu, Moms juga berperan untuk mengatur kesehatan dan gizi sang buah hati  yaa. Hal ini dilakukan untuk dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi ang buah hati ya Moms.

Nah.. itu dia beberapa tips untuk mencegah stunting pada sang buah hati ya Moms! Buat Momsday yang ingin membagikan pengalamannya terkait edukasinya dalam memberikan gizi yang cukup untuk sang buah hati boleh banget komentar dibawah yaa!

Jangan lupa untuk baca artikel ini ya moms 5 HAL PENTING YANG HARUS MOMS PERHATIKAN SAAT MEMANDIKAN SI KECIL

TANGGUNG JAWAB YANG SEHARUSNYA TIDAK ORANGTUA BEBANKAN PADA ANAK

Mengajarkan dan mendidik si kecil agar nantinya tumbuh menjadi manusia yang bertanggung jawab pastinya harapan kita semua sebagai orangtua gak sih Momspapsday? Kalau si kecil sudah diajarkan untuk bertanggung jawab sejak dini, si kecil nantinya pasti bisa menghadapi dunia dengan segala macam tantangannya. Tapi terkadang tanpa sadar, kita sebagai orangtua sering sekali memberikan tanggung jawab yang tidak seharusnya kita berikan pada si kecil. Kira-kira apa aja ya yang sebenarnya bukan menjadi tanggung jawab si kecil? Bahas bareng Atika yuk!<3

Mewujudkan ambisi orangtua

Kita sebagai orangtua pastinya sangat berharap bahwa si kecil bisa menjadi seperti yang kita inginkan. Tapi berharap terlalu banyak dari si kecil juga gak bener loh Momspapsday, karna si kecil juga memiliki tanggung jawab terhadap hidupnya sendiri. Jadi jangan membebankan anak dengan mengharuskan mereka mewujudkan ambisi Momspapsday ya!

Menjadi pelampiasan emosi

Momspapsday pastinya pernah kan merasa kesal atau kecewa sama orang lain, tapi gak berani untuk menyampaikannya, dan memilih untuk diam dan memendam perasaan kesal itu. Tapi tiba-tiba meledak saat si kecil melakukan kesalahan yang sangat sepele? Karna merasa kalau meluapkan rasa kesal ke anak akan terasa lebih mudah. Dengan melakukan ini, Momspapsday sama saja menyalahgunakan “kekuasaan” Momspapsday sebagai orangtua. Padahal si kecil harusnya tidak bertanggung jawab atas itu.

Menjadi Jaminan hari tua

Bukan tanggung jawab si kecil untuk menjadi jaminan orangtua di hari tua. Sebagai orangtua, sebaiknya kita mempersiapkan diri dan finansial sendiri untuk kebutuhan di hari tua. Jangan sampai Momspapsday menjadikan si kecil sebagai sumber kehidupan kita di hari tua nanti yaa. Momspapsday pastinya gamau kan kalau si kecil jadi terbebani dan tidak bebas dengan hidupnya bukan?

Ini dia Momspapsday beberapa hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawab yang harus si kecil penuhi. Siapa nih yang sering melakukan salah satu dari ketiga hal ini? Coba share di comment yuk!

Momsday bisa coba baca Artikel untuk mempelajari parenting dari MEMILIKI 3 ORANG ANAK, SIMAK TIPS PARENTING ALA KIMBAB FAMILY YUK MOMS

KALAU SI KECIL MULAI MENJAGA JARAK DENGAN MOMSPAPSDAY, BISA JADI KARNA INI NIH!

Moms pasti disini banyak banget kan yang ngerasa gak rela kalau anaknya cepat besar? Kalau waktu kecil dia lebih mudah diatur beda ceritanya nih kalo buah hati sudah menginjak usia remaja. Jadi gak heran kalo Moms dan Paps bertanya-tanya kenapa sih kok semenjak menginjak usia remaja, anak jadi menjaga jarak dengan orangtua?

Masa remaja ini adalah fase peralihan dari usia anak ke dewasa. Mereka akan lebih banyak menghadapi tantangan mulai dari krisis percaya diri sampai keinginan untuk diakui keberadaannya. Tapi sebenarnya apa sih alasan anak remaja ini mulai menjaga jarak dengan orangtuanya? Hmm, kita bahas bareng yuk!

Anak merasa sudah dewasa

Karna sudah bukan anak-anak lagi, di usia remaja ini mereka mulai mempunya pola pikir dan pandangan hidup yang semakin berkembang Moms. Anak akan mulai mengerti apa yang mereka inginkan dan membuat mereka nyaman. Perasaan itu akan membuat anak merasa mereka sudah besar seperti orang dewasa. Jadi mereka berpikir untuk melakukan hal tanpa campur tangan Moms.

Merasa sudah berhak mengatur hidupnya sendiri

Anak juga mulai merasa kalau mereka juga memiliki hak untuk mengatur hidupnya sendiri. Di fase remaja ini, anak akan semakin penasaran dengan banyak hal dan membuat mereka tidak mau terus menerus diatur oleh orangtuanya. Mereka mulai memasuki dunia baru dan mencoba banyak hal dan merasa sudah berhak menentukan jalan hidupnya tanpa arahan dari Moms dan Paps.

Dunia mereka lebih menyenangkan

Selanjutnya mereka mulai asyik dengan dunia mereka sendiri. Di fase ini, mereka menemukan hal baru dalam hidupnya yang begitu menyenangkan dan belum pernah mereka temui sebelumnya. Itulah mengapa banyak yang menyebutkan kalau masa remaja adalah masa-masa yang indah. Tapi tetap berikan arahan yang positif ya Moms agar anak tidak salah mengambil tindakan.

Takut diperlakukan seperti anak kecil terus menerus

Ini adalah alasan paling utama anak menjaga jarak dengan orangtuanya ketika remaja. Kebanyakan orangtua tanpa sadar tetap mengatur dan menganggap kalau anak mereka ini masih kecil. Moms pernah gini juga gak? Perlakuan inilah yang membuat anak merasa tidak nyaman dan mulai menjauh dari ruang lingkup keluaga termasuk orangtua.

Itu dia Moms beberapa alasan yang mungkin anak rasakan ketika mereka menginjak usia remaja. Meski menurut Moms dan Paps sikap dan pola pikir mereka masih seperti anak kecil. Tapi harus Moms dan Paps ingat kalau mereka mulai memiliki keinginan untuk menjalani hidup seperti orang dewasa. Yang penting tetap di rangkul dan didengarkan ya Moms!<3

Coba baca artikel yang ini juga deh Momsday! LAKUKAN INI SEBELUM TIDUR BISA MENINGKATKAN BONDING DENGAN SI KECIL LOH MOMS